Minggu, 17 April 2011

paradigma kuno menyesatkan

ane cuma mo menanyakan
beberapa hal yang sering sekali
orang tua katakan pada anaknya,,,

kenapa mereka sering mengatakan:


Quote:
"nak, belajar yang pinter,,, biar nanti gampang cari kerja."
sepertinya koq aneh sekali mereka ngomong gitu!

dari kalimat tadi, ada dua tujuan yang bisa kita tangkap jelas:
1. belajar biar pinter
2. gampang cari kerja

2 hal ini jelas-jelas paradigma yang dibangun kaum penjajah biar kita bisa dimanfaatkan dengan mudah.

kenapa?

1. biar PINTER,
jadi kita dididik biar pinter aja, otak kita penuh dengan pelajaran-pelajaran.
kita ga dididik jadi orang yang cerdas, penuh akal, karena penjajah takut kita justru bisa mengakali mereka.
kita ga dididik jadi orang yang kritis, tanggap, dan demokratis karena penjajah takut kita bisa memberontak seketika.

2. cari kerja,
jadi kita dididik hanya untuk mencari pekerjaan,
bukan untuk menciptakan pekerjaan.
penjajah hanya ingin kita bekerja untuk mereka, bukan untuk kita sendiri.
penjajah takut kita lebih maju dari mereka.

So, kalau yang sampai saat ini masih menggunakan paradigma itu, maaf, ANDA MASIH HIDUP DALAM MASA PENJAJAHAN.

kalau hanya untuk pintar, beli buku aja se Grame*dia, 1 minggu khatamin 1 buku. dijamin pinter.
kalau hanya nyari kerja, sampah di jalanan masih banyak tuh, nyapu di jalanan juga pekerjaan yang mulia bukan?

trus sekarang dah terlanjur begini, apa yang bisa kita lakukan??

gampang,

1. introspeksi diri, cari hal apa yang sering bikin agan lupa makan, minum, tidur, bahkan bernafas.

apakah editing video? jadilah editor profesional.
ngerjain soal-soal akuntansi? jadilah dosen or akuntan publik handal.
nggambar-nggambar sotosop or corel? jadi desain grafis aja,,,

jangan takut untuk beralih ke segala hal yang kamu sukai, ketika kamu berjuang untuk sesuatu yang kamu suka, seberat apapun tantangannya
pasti akan kamu hadapi dengan senang hati.

2. fokus, jadikan hobimu sebagai fokus profesimu.
jangan takut kalau kamu nanti ga dapet kerja, kerjaan itu bisa dateng darimana aja. ketika kamu dah profesional di bidangmu,
pekerjaanlah yang akan mencarimu.

kalau hobimu mancing, profesionalah di bidang mancing, lalu tunggulah pengusaha-pengusaha kolam pemancingan yang akan datang berkonsultasi tentang kolam ikannya
atau pengusaha peralatan mancing yang meminta anda menjadi Kepala bidang research and development.

KALAU MASIH SD, SMP gmn?

1. kalau emang tujuannya agan mo cari kerja, ntar klo mo lanjut sekolah, jangan masuk SMA, pilih aja SMK.

2. kalau tujuan agan sekolah mo jadi ilmuwan, baru silahkan masuk SMA.

3. pilih jurusan yang emang agan suka, jangan lagi berpatokan dengan patokan yang konyol bahwa klo jurusan IPA buat yang pinter, IPS buat yang bodo.

saatnya kita tahu esensi pendidikan yang kita jalani saat ini,
jangan sampai kita hanya menghambur-hamburkan uang
untuk mengejar embel-embel SBI (Sekolah berstandar Internasional),
atau goodwill suatu universitas (yang penting UI/UGM),
bukan itu esensi pendidikan.
seharusnya dunia pendidikan membuat yang berada di dalamnya
menjadi insan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
bukan untuk menambah beban hidup orang tua
atau menambah beban negara.

Cara belajar paling efektif adalah: Bekerja sambil belajar.
betapa banyak mahasiswa yang malas kalau suruh belajar?
itu karena ga ada motivasi lain untuk belajar, kecuali untuk lulus ujian.
lihat bedanya, seorang pegawai swasta yang sangat antusias
dalam mengikuti kursus brevet pajak walaupun begitu banyak
aturan pasal-pasal dan tarifnya.
mereka sangat antusias karena mereka merasa BUTUH pelajaran
itu untuk kehidupannya. kehidupan nyata-nya.

di sini kita bisa lihat, dunia pendidikan seperti memiliki dunia sendiri dan tidak peduli dengan dunia nyata yang akan dihadapi oleh almamaternya. ironis.

tapi kalau bekerja dulu sambil belajar,
mana ada perusahaan yang mau nerima pegawai
yang belum tahu apa-apa, dan baru mau belajar nanti kalau dah kerja?

hanya ada satu perusahaan yang mau nerima orang-orang kaya gitu.
yaitu perusahaanmu sendiri.

so jangan takut untuk memulai untuk membangun perusahaan sendiri.
jangan bayangkan perusahaan harus yang megah, punya kantor,
punya pegawai banyak, modal miliaran,,,,hmph,,

coba liat dulu ke kaskus tercinta ini,
awalnya bukankah kaskus ini didirikan hanya oleh 1 orang?
bang andrew...

mungkin awalnya kaskus hanya memiliki kantor di satu kosan kecil
di amrik sana, sampai akhirnya sekarang punya kantor sendiri
dan jutaan member.

mulailah dari yang kecil, lihat sekelilingmu,
disana banyak sekali peluang menanti.

dari sesuatu yang kamu mulai itu,
bersiaplah untuk menjadi pribadi pembelajar,
yang tak sadar bahwa sebenarnya anda sedang belajar keras
untuk meningkatkan kualitas diri.

nah, jadi harusnya apa donk yang dipelajari di sekolah
biar nyambung dengan dunia nyata?

buang paradigma SEKOLAH TEMPAT MENIMBA ILMU.
Sekolah seharusnya tidak hanya untuk menimba ilmu,
tapi juga membangun sikap dan prilaku siswanya.

mungkin akan lebih bijak jika sekolah SD
tidak perlu memberikan pelajaran susunan pemerintahan,
hukum dan kewarganegaraan.

cukuplah mengenalkan siapa presiden kita yang harus kita hormati,
menyanyikan lagu-lagu nasioanal, memainkan alat-alat musik tradisional.

alangkah bijaksana jika SD hanya mengajarkan
hal-hal yang nyata-nyata dibutuhkan untuk anak-anak seusianya,

mereka butuh bermain, butuh berinteraksi dengan teman-temannya.
mereka tidak membutuhkan les matematika, les bhs inggris,
dan les-les lainnya.

biarkan si anak mengutarakan kenginginannya, kesukaannya,
berikan waktu yang cukup untuk mereka melakukan hobinya...

ketika sudah mulai beranjak dewasa,
saatnya dunia pendidikan memberikan arahan
untuk menjadi pribadi yang anggun,

tanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas, kerjasama,
gotong-royong, pantang menyerah,
kreatif, kritis, atraktif....

sediakan ilmu-ilmu yang mereka butuhkan,
yang mereka tanyakan kepada gurunya.
pertanyaan yang mereka dapatkan sendiri dari observasi sederhana
dalam kehidupan mereka di rumah, bersama teman di lingkungannya,
ataupun di lingkungan sekolahnya,,

jadikan sekolah tempat yang menyenangkan untuk berinteraksi, mencari dan menggali ilmu. bukan menjadikan sekolah sebagai tempat untuk membuang uang, tenaga pikiran, hanya untuk mencari titel bekal mancari pekerjaan.

trus kenapa mereka juga mengatakan:

Quote:
"sudahlah,,, ga usah mikir yang macem-macem,,, yang penting kuliah, belajar, pinter, trus kerja"       
 tolong agan jawab sejauh yang agan ketahui,,
1. berapa banyak anak sma/smk yang melanjutkan ke perguruan tinggi? banyak.
2. berapa banyak lulusan perguruan tinggi yang sampai sekarang masih menganggur? banyak.
3. berapa banyak yang mengeluhkan lulusan perguruan tinggi 

tidak siap turun di dunia kerja? banyak juga.


Ya iyalah!!
jelas lulusan perguruan tinggi itu ga siap turun di dunia kerja
karena memnang ga dididik untuk jadi babu di dunia kerja.
mereka ga di didik untuk pegang komputer ngurus surat-menyurat.
mereka juga ga diajarin untuk berangkat pagi pulang petang tertib absen tiap hari.

mahasiswa di perguruan tinggi itu, diajarin tentang ilmu-ilmu yang tinggi.
abstrak ga bisa dibayangin di dunia nyata.
sebenernya bukan ga bisa di bayangin, tapi ga butuh dibayangin, karena mereka
ga punya pengalaman dan juga ga butuh bagi implementasi di dunia nyata mereka 
untuk menganalogikan dan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diterima di kampus.

mahasiswa itu dididik untuk selalu kritis atas pernyataan dosen,
sebaliknya dunia kerja butuh bawahan yang "sendiko dawuh", siap laksanakan, atas perintah atasan.

mahasiswa itu dididik untuk siap sedia klo mau ujian aja,
sedangkan dunia kerja menuntut setiap yang kita kerjakan adalah ujian
yang menentukan nasib pekerjaan kita selanjutnya.

jadi kalau mau cari kerja, bukan di perguruan tinggi tempatnya,,,

di tempat kursus komputer,
kursus njait,
kursus bahasa,
dan kursus-kursus lainnya 
yang mengasah kemampuan praktek, keterampilan,
bukan kemampuan otak.

bukan maksud ane orang kerja cuma butuh keterampilan n ga butuh otak,
orang kerja juga butuh otak,
tapi bukan otak yang isinya logaritma,
aljabar, statistika, manajemen keuangan, ekonomi makro, mikro, dsb dll....


tapi otak yang penuh akal, inspirasi, inovasi...

latihannya bukan dengan buku,
tapi dengan praktek dalam kehidupan sehari-hari.

bagaimana menyiasati uang bulanan yang tiap tanggal 15 dah tinggal 5rb perak.
bagaimana langganan internetan bukan cuma buat browsing BB+17, tapi bisa buat beli BB buat gaya-gaya gitu,,,
itu yang dibutuhkan buat dunia kerja.

udah banyak orang bilang,
kalo ilmu yang kita terima di sekolah/kampus
hanya terpakai 10% saja di dunia kerja.

tapi kenapa kita masih bela-belain
mati-matian mpe setengah mati
berusaha dapet yang cuma 10% itu
dengan beratus-ratus ribu hanya untuk beli formulirnya

berjuta-juta untuk dapet topi yang ada gantungannya.

padahal itu cuman 10%!!!!

kenapa kita ga mati-matian nyari yang 90%?
katanya 90% itu EQ dan SQ,
so,,,,
apa iya berteman itu mbayar?
sejak kapan solat harus mbayar?
kenapa kita ga mati-matian nglatih
inovasi, kreatifitas, kejujuran,
apa orang jujur harus mbayar juga?
apa belajar inovasi dan kreatifitas juga harus mbayar?
bukannya inovasi dan kreatifitas yang membuat kita
berusaha untuk memperoleh segala sesuatu dengan gratis?

kenapa coba bisa gitu? konyol kan...
mencari burung gereja yang terbang tinggi,
padahal di depan mata ada merpati dalam sangkar.

perguruan tinggi itu, tempatnya orang jadi ilmuan.
dari namanya aja dah jelas.

PERGURUAN TINGGI.
PERGURUAN= tempat PERkumpulan calon-calon GURU dAN dosen.
TINGGI= ilmunya TINGGI-tinggi, jadi ga cocok buat otak ane yang ga kuat buat ilmu yang ketinggian.

so, kenapa harus ke perguruan tinggi klo tujuannya cari kerja?
jadi babu perusahaan besar dan ternama.
melatih otak setinggi-tingginya,
padahal jelas-jelas nanti yang dipakai adalah keterampilan.

mati-matian melatih anjing bersiul,
padahal yang ditakuti dari anjing adalah gonggongannya.


then.... yang bikin ane ga bisa tidur malam tadi,,,,,

kenapa mereka sering bilang gini:

Quote:
"nak, belajar yang rajin ya,,,
biar ntar klo dah lulus kuliah, pada cari kerja ke kota,,,
klo dah kerja, berkeluarga, ntar ajak bapak ibu ke sana ya,,,"
sehingga dengan seketika
yang ada di bayangan ane
hidup itu ya
sekolah - kuliah - cari kerja - nikah - bapak ibu seneng - punya anak - mati.


yah, cuma itu bayangan hidup bagi ane

tapi kenapa harus cuma itu?
kenapa jalurnya harus seperti itu???

apa ga bisa atau ga ada
jalur lain buat ane yang bodo dan miskin??

ane ga akan kuat sekolah
apalagi kuliah

yang kuliah aja banyak yang nganggur,
apalagi yang ga kuliah!

whatever lah,, yang jelas ane bingung!!! ngrasa TOLOL

apa iya hidup itu cuma buat pinter - kerja - kimpoi - mati?

apa ga lebih bermanfaat kalo..

hidup itu ga perlu diawali
dengan harus pinter....

kenapa orang harus pinter
klo ujung-ujungnya jadi pengangguran

kenapa harus pinter klo
ujung-ujungnya ga bisa
memberikan manfaat buat orang banyak

kenapa harus pinter klo
cuma buat membodohi orang lain???

pinter buat sendiri,, egois banget!!!

hah!!! TOLOL

kenapa orang ga jadi bodo aja!
bodo biar ga bisa nipu orang..

ga bisa ngomong yang tinggi-tinggi,
biar yang denger ga bingung
yang mbaca ga mumet

bodo biar gampang dimanfaatkan orang lain!
soalnya kata hadist,,
"sebaik-baiknya manusia,
adalah yang bermanfaat bagi orang lain"

hah! TOLOLnya ane,,,

trus apa iya orang kerja harus pinter?

nyapu jalanan kerja kan?
apa harus pinter?

mo kerja yang kaya apa.....
jadi boz?
emang harus pinter???

yang ane tau klo mo jadi boz tuh,,,
yang penting dihormati ma bawahan,,,

boz tapi isinya dicela terus ma bawahan,
sok pinter!
itu yang namanya boz???

biar dihormati ga harus pinter,,,,
orang dihormati tuh klo dia juga menghormati,,,

dia cerdas, penuh kreatifitas, inovasi,
apapun masalah yang ada dari bawahan,
bisa dia pecahkan dengan bahasa sederhana,
ga pake bahasa yang tinggi-tinggi,,
itu bukan bahasa bawahan,,,

kenapa orang klo denger kata kerja
pasti ingetnya karyawan/ boz perusahaan

haahh!!!!
itu satu dari ribuan macam pekerjaan!!!

ane bingung,

Nabi Muhammad nyontohinnya
klo ga jadi PEMIMPIN AGAMA, PEDAGANG YANG JUJUR, ya PEMIMPIN NEGARA.

tapi koq cita-cita ane jadi buruh?
yang namanya boz juga buruh perusahaan kan???

trus sebenernya ane hidup itu nyontoh siapa?????????
kenapa ane ga pengen jadi ALIM ULAMA aja?
kenapa ane ga pengen jadi PRESIDEN aja?
hah,,, apalagi jadi PEDAGANG yang jujur,,,, modal aja ga ada,,,,

f*ck klo bilang modal ga ada!!! punya otak kanan, penuh akal,inovasi, kreatifitas, masa itu bukan modal? punya kaki dan tangan buat banting tulang, masa itu bukan modal?
duit??? duit tuh bukan modal! duit tuh yang dicari!!! klo duit dah ada, buat apa dijadiin modal! pake aja buat foya-foya aja!! susah susah amat....

kenapa sih
hidup cuma buat sendiri?

mo sepinter apa juga,
klo cuma buat sendiri percuma!

sekilas pasti orang kagum
klo liat orang kuliah di luar negeri

tapi apa iya tetep kagum,
klo ternyata dia kerja di luar negeri
gendutin perut sendiri
perut anak istrinya doank

yang ada tinggal caci maki!
pinter tapi ga berguna buat masyarakat!

sekilas, pasti ngerasa kasian
liat orang cuma ijasah smk

tapi apa masih pantas kasihan?
ternyata dia dah punya ratusan pegawai

yang ada cuma decak kagum,
salut,... meski bodo
dia berguna bagi masyarakat

so,,,,
ane bingung lagi serasa orang paling TOLOL

klo bisa dikagumi tanpa harus pinterkanapa harus pinter????

so, masih bangga dengan pendidikan tinggi???

jaman dulu it's okay!
tapi sekarang pendidikan tinggi bukan sebuah kebanggaan!!

dulu sedikit banget orang yang berpendidikan tinggi
makanya klo berpendidikan tinggi, bangganya setengah mati
itu dulu, jaman remajanya orang tua kita!!

sekarang yang patut dibanggakan bukan pendidikan yang tinggi,
tapi seberapa bermanfaatnya kita buat orang banyak.

sekarang jarang ada orang yang bermanfaat buat orang banyak

sekarang isinya cuma berlomba ngisi kantong sendiri buat anak istri
cuma berlomba mbaca buku yang banyak biar nilainya bagus.

kebanyakan sekarang,
orang berusaha untuk bermanfaat buat orang banyak,
klo dah bau tanah doank!
belagak waqaf masjid buat amal jariyah,
padahal masjid dah banyak sekarang.
mpe bingung yang mo solat milih masjidnya,
akhirnya pilih solat di rumah

klo mo amal jariyah, buka lapangan pekerjaan,
walopun dah mati, klo usaha masih jalan
amalnya masih tetep ngalirkan?
terus memberi nafkah untuk orang banyak.

lihat bill gates, om bob sadino,
apa yang dibanggakan dari mereka?

pinter? ga koq... sekolahnya pada ga tamat.

yang dibanggakan dari mereka,
betapa hebatnya menfaat yang dia berikanbuat orang lain,

 see? jaman sekarang orang lebih kagum
kalo liat orang yang bisa memberikan manfaat
buat orang banyak..


HHHHHHAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!!!!
paradigma konyol indonesia yang mpe sekarang
masih aja dipertahankan!

mah, pah, bu, pak, ayah, bunda,,,,
please,,,,
ini bukan jamanmu lagi,,,,
jangan paksa aku harus pintar,,,,
aku ga bisa klo harus dapet nilai 9 terus,,,
ga bisa klo harus ipk di atas 3 terus....
sekarang itu semua ga penting!!!!


aku pengen bermanfaat buat orang banyak!
biarin aku melakukan hal kecil yang sederhana
yang penting bermanfaat buat orang banyak!


aku ga butuh ilmu yang macem-macem.
aku butuh ilmu yang bisa dipake buat banyak orang,
meskipun aku harus mencarinya
sampai ke negeri cina!

aku ingin membahagiakanmu....
tapi apa engkau bahagia melihatku tersiksa?
aku tahu,
kalian orang tua yang sangat menyayangiku,
so please let me do what i love..
bukankah ketika aku bahagia, kalian juga bahagia?


biarkan aku menjalani hidup
dengan paradigma jamanku sekarang
bukan paradigma jamanmu dulu

bukan maksud hati sok tau,
orang tua tetap lebih berpengalaman daripada kita,

tapi pengalaman mereka adalah pengalaman jaman dulu.
sudah banyak berbeda dengan jaman sekarang.

so, ga ada alasan klo
kuliah tujuannya cuma membahagiakan orang tua.

kebalik! orang tua menguliahkanmu biar bahagia.
kalo kamu ternyata ga bahagia kuliah
berarti selama ini cuman buang
duit, tenaga, pikiran dan umur


benerkan mah? pah? ayah? bunda? 

(tulisan ini saya dedikasikan buat
semua orang tua yang hebat,
yang memiliki putra putri yang hebat.
terutama orang tuaku, bapak soegeng soedirlan dan ibu ninik srie isnaeni.
i proud of u so much)

inti trilogi tulisan ane cuma satu...


kejarlah pendidikan yang miliki tujuan
untuk bekal hidup bahagia dunia akhirat.
_semoga bermanfaat.

14 komentar:

  1. Mantap gan .... sampe belekan bacanya ....
    pemikiran yang kritis ... Andai ente jadi presiden gan .... hehehehe

    BalasHapus
  2. haha,kalo kita berpikir waktu kecil mungkin iya ya.
    tapi sbenernya bgini,isi dari "nak blajar yg pinter biar gampang dapat kerja" itulah yang anda jabarkan.
    jadi sebenarnya "nak belajar yg pinter biar gampang dapat kerja" tidak se simple itu artinya dan tidak salah koq orang tua brkata bgitu.
    CMIIW

    BalasHapus
  3. Keren gannnnnn,
    sipp lah, kudu bermanfaat bagi orang banyak... ;-)

    BalasHapus
  4. pengen jd pengusaha18 April 2011 pukul 07.52

    betul gan pendapat ente, ane jg salut ma tmn ane padahal dy sekolah aja ga lu2s, tp dy ud pny usaha n skrng ud pnya anak buah, n sekarang dihormati dilingkngan ane

    BalasHapus
  5. ane suka gaya ente gan, sallute....

    ane berdoa semoga dengan tulisan2 ente, bisa terus mengingatkan ente akan tujuan hidup dan tetap mengaplikasikan di dunia kerja ente nanti. tapi jangan lupa, negara sudah membiayai ente bwt dididik sebagai calon abdi negara, jadi mengabdilah pada negaramu dengan cara yang benar dan diridhoi Allah. jangan memalukan almamater dan diri sendiri kayak kejadian "alumnus senior" beberapa waktu lalu (sebenernya ane ga sudi nyebut dia alumnus) kejadian sama kita....

    selamat datang di dunia "KAMPRET" yang namanya PEMERINTAHAN.

    Jazakallah khoiron katsir....

    BalasHapus
  6. ini nih tulisan yg gue suka!
    bangsa ini membutuhkan banyak orang seperti anda

    BalasHapus
  7. ini gagasan cerdas yg dibutuhkan, bukan spt mayoritas bangsa kita yg bermental status quo, tdk seiap menerima perubahan, cenderung suka pd suatu yg statis, tenteram dan ajeg. Setuju sekali gue. saluut. dan gue sepaham dg hal ini.

    BalasHapus
  8. Saya punya teman, dia lulusan SARJANA dan pekerjaan dia adalah menjual peralatan seharga miliaran rupiah untuk pertambangan timah, lalu kepada siapa dia menjualnya???
    ya tentunya kepada pemilik tambang timah, dan ironisnya ternyata ijasah SD pun belum pernah ada di tangan penambang rakyat itu.... :D
    sooo????
    pertanyaanya bukan penting atau tidak penting pendidikan... tetapi bagaimana dengan pendidikan yang dimiliki bisa menggerakan potensi sekitar yang ada.... "Thats the point" :)
    Good luck dan semoga rekan2 semua bisa menjadi penggerak potensi sekitarnya

    BalasHapus
  9. aaaaaaaaa,, kenapa kamu sebut sebut merk universitas???!!! universitas yang kmu sebut itu sekolah saya lohhh.
    well, mau komen saja, banyak bgt sih sebenrnya komen buat hal macam ini dari saya prbadi.
    kalo menurut saya, pendidikan, sekolah tinggi, sekolah yang bagus itu hal yang bagus. ketika kmu sekolah di tempat yang bagus, maka ilmu yang kamu dapat juga semakin banyak ,ga cuma ecek2 doang.

    tapi, ga semua kok, yang pada sekolah di LN atau kerja disana juga pada buat diri sendiri, buat kepentingan pribadi. bukan mendukung, tapi mungkin kebanyakan org2 indo yang udah sekolah di LN atau kerja disana pada prefer tinggal atau bahkan ganti kewarganegaraan bukan karena di LN mereka hdup lebih bahagia, tapi karena di bangsanya sendiri apa yang mereka punya ga dihargai.
    toh, sesuatu yang ga dihargai juga gabakal bisa dimanfaatkan, lebih baik dikasih ke yang bisa memanfaatkan, kan?
    aku yakin kok, d dalam lubuk hati mereka, mereka juga kangen indonesia, lebih menyakitkan menjadi org yg seperti itu sebenrnya.

    terus lagi, ga semua org yg berpendidikan tinggi, sekolah di LN dll pada egois atau bahkan ga bermanfaat bagi masyarakatnya. ada kok, tapi jumlahnya sedikit memang. ironi ya?

    jadi, menurut saya, kita butuh pendidikan, tapi juga moral. bicara moral, bicara hati nurani, bicara kita adalah bangsa yang beradab.

    kita masih semaunya, masih mikirin 'perut' masih mikirin 'besok makan apa' karena kita masih terjajah.
    tentu saja dg pikiran masih terjajah itulah, kita masih menganut adat 'kolonialisme' yang selalu menganggap 'sekolah rajin=pintar=kaya'

    membalik paradigma, berpikir global dan maju, jangan cuma sepak sepik saja, menunjukkan dg hal yang nyata, dg tindakan.
    walaupun org lain ga liat, tapi kan kepuasan tersendiri ketika kita bisa membuat diri kita sendiri berubah dan berhasil, baru ajak yang lain.

    gtu aja ya komennya. kalo aku sekolah, ya untuk cari hal-hal baru yang menakjubkan yang belum pernah aku tahu sblmnya. Mau jadi apa nanti? ya tentu saja jadi manusia yang tidak sia-sia :)

    BalasHapus
  10. Ane suka kalimat yang ini:

    "jangan takut untuk beralih ke segala hal yang kamu sukai, ketika kamu berjuang untuk sesuatu yang kamu suka, seberat apapun tantangannya pasti akan kamu hadapi dengan senang hati."

    thx
    salam

    BalasHapus
  11. Jadi orang gede emang menyenangkan tapi susah dijalanin

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. org tua menginginkan kita bahagia, tp kita tidak bahagia.??
    bagaimana menyikapi hal spt itu.??
    jk paradigma mereka (org tua) masih terjebak dengan paradigma terjajah.??
    apakah harus memaksakan kbahagian sndiri namun kebahgiaan org tua dinomer duakan.??

    BalasHapus
  14. ane cuma mo menanyakan
    beberapa hal yang sering sekali
    orang tua katakan pada anaknya

    BalasHapus