Senin, 02 Mei 2016

Buka saja ke publik kalau sudah gila

Menurut Anda, aneh atau tidak apabila terdapat seorang majikan yang tidak mengetahui berapa ia mengeluarkan uang untuk pembantunya? Majikan tidak tahu pembantunya mendapat uang berapa dari dirinya, dan tidak tahu apakah pembantu itu mencari penghasilan lain selain dari dirinya atau tidak.

Jika Anda sebagai majikan, bagaimana perasaan Anda?

Semoga Anda sepakat bahwa negeri ini milik rakyat. DPR merupakan perwakilan dari pemilik negeri ini. Pemerintah merupakan pembantu rakyat. Rakyat yang memilih ketua pembantunya secara langsung yaitu Presiden, sementara itu Presiden dibantu oleh para menteri dan PNS – pembantunya pembantu.

Lalu apakah rakyat tau mereka menggaji para pembantunya berapa?

Kalau melihat komponen APBN ada Belanja Pegawai, apakah hanya itu yang diterima pembantu dari majikannya? Nyatanya tidak. Banyak komponen di luar belanja pegawai yang bermuara di dompet pribadi para pembantu rakyat.

Apakah rakyat tau? 
Jangankan rakyat, si pembantu itu juga mungkin tidak tahu darimana pendapatan yang dia terima.

Keadaan yang kurang terang benderang ini mengundang banyak pembantu untuk berbuat mesum di berbagai pos anggaran milik majikan. Korupsi mulai dari yang makan kertas, makan bensin sampai makan orang ga akan hilang kalau masih banyak ruang remang-remang.

Terakhir, berdiskusi dengan seorang doktor lulusan amerika yang pernah kuliah juga di New Zealand, negara yang selalu masuk 4 terbaik dalam skor Corruption Perception Index, mengatakan bahwa disana……. setiap warga negara dapat melihat secara detil… berapa seorang pejabat mendapatkan transferan masuk dari negara.

Hal ini dapat terjadi karena didukung dengan sistem pembayaran yang serba transfer, ga ada lagi pegawai pemerintah yang terima duit tunai. Selain itu, sistem IT pengelolaan keuangan negara telah terintegrasi sehingga semua komponen pembayaran yang berasal dari dompet negara masuk ke satu rekening pegawai dan selalu update secara online.

Apakah Indonesia bisa?
Tentu, sistem IT keuangan kita sudah mampu untuk melakukan itu.

Tapi apakah mungkin? 
Itu tergantung kegilaan dari para pimpinan pembantu rakyat di negeri ini, termasuk para perwakilan majikan di senayan.
Apakah mereka berani secara sukarela mempertontonkan kepada publik segala yang ia terima dari negara?

Gaji, tunjangan bulanan, tunjangan tahunan, tunjangan khusus, tunjangan jabatan, uang rapat, uang perjalanan dinas, uang ………. Seluruhnya dibuka ke publik. Rakyat bisa mengakses informasi berapa penghasilan total yang diterima setiap pembantunya … per bulan.

Jika mereka berani, tentu saya yakin mereka sudah gila.

Gila, karena mereka berani untuk menjelaskan kepada publik mengapa rakyat harus memberikan uang sebanyak itu ke rekening pribadinya. Berani mengatakan kepada rakyat bahwa kinerjanya pantas untuk mendapatkan uang sebanyak itu.

Gila, karena mungkin akan mengakibatkan timbulnya persaingan antar kementerian/ lembaga di negeri ini untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya dari rakyat dengan cara mempertontonkan secara jelas dan gamblang kinerjanya selama ini.

Gila, karena mungkin akan banyak para pembantu yang dilaporkan tetangganya ke KPK karena para tetangga merasa tidak masuk akal pendapatan yang resmi hanya segitu tapi rumah dan kendaraannya sangat mewah.

Gila kan?

Yah, mungkin memang cara untuk mencapai “negara yang bebas dari korupsi disebabkan partisipasi seluruh rakyat” sekaligus menciptakan “negara yang memiliki kementerian/lembaga yang bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat”... perlu cara yang agak sedikit gila.

Jumat, 18 Maret 2016

Karena Jakarta butuh Cin(t)a

Mohon ijin orang gila ikutan urun rembug terkait pilgub DKI
Maap klo isinya ngaco ngalor ngidul ga karuan kayak menteri-menteri di kabinet kerja
Siji ngalor siji ngidul, haha

Jadi intinya ntar tahun 2017, penduduk DKI mo milih pimpinan baru
Khususnya penduduk ber-KTP DKI ya.. klo kaya ane c ga ikutan ya…
Lahir di bandung, KTP banyumas, rumah di bogor, kerja di DKI..
orang gila tenan toh…nomaden. Hahaha

walopun ga milih, ga bisa juga sy cuek aja..
pasti ada pengaruhnya juga ke saya lha wong sy kerja di wilayah DKI..
jd boleh lah ya sy menunjukkan posisi sy mendukung sapa…

udah ketebak dari judul?
Eits, ati2… judul itu hanya ilusi.. biar rating tinggi, banyak yg klik. Hahaha
Isinya? Bisa sama..bisa juga engga. Haha

Ada yg bilang, muslim itu haram memilih pimpinan kafir.
Ada juga yg bilang, klo naik pesawat milih pilot yg penting muslim apa yg ahli nyopir pesawat?
Ya… buat aku semua benar.
Yg salah itu saya… iya saya yg salah… hehe

Sy kira memilih pemimpin itu kayak cewe milih jodoh ya..
Memilih imam yg baik..eaaaa
Bedanya kalo imam keluarga itu dari nikah sampai pisah,
Kalo imam daerah ya dari pelantikan sampai pencopotan.
Dua-duanya dipilih karena menjanjikan kehidupan yang lebih baik untuk kita
Ya ga neng?
Buat cowo juga sama aja lah..
Milih pemimpin ya cari yg paling menguntungkan buat kita. Ya ga?

Nah, buat orang DKI, kira2 siapa calon yg paling menguntungkan?
Ini yg ribets…
orang DKI itu macem2..
Dari rakyat kecil kemrinthil yang dibilangin pake tulisan susah sampe akhirnya harus ditendang kasar
Hingga konglomerat yang bersin aja dibersihin pake tisu lembaran seratus ribu.
Kebutuhannya macem-macem.
Ada yg butuhnya cari makan, maka dia akan cari pemimpin yg memudahkan ia cari makan
Ada yg butuhnya cari uang, maka dia akan cari pemimpin yg memudahkan ia cari uang
Ada yg butuhnya cari kekuasaan, maka dia akan cari pemimpin yg memudahkan ia dapat kursi
Ada yg butuhnya cari sensasi, maka dia akan cari pemimpin yg memudahkan ia dapat perhatian publik
Ada yg butuhnya Tuhan, maka dia akan cari pemimpin yg memudahkan ia beribadah

Jadi, secara sederhana kita bisa lihat apa yg orang DKI butuhkan
Dari karakter dan solusi yang ditawarkan oleh gubernur DKI terpilih.
Kalo nanti yg menang tukang pukul
ya mungkin penduduk DKI memang butuh preman untuk menjadikan kehidupannya lebih baik
kalo nanti yg menang ustadz
ya mungkin penduduk DKI memang butuh alim ulama untuk menjadikkan kehidupannya lebih baik.

Kalo buat ane, orang gila…
Saya sih cuma butuh tata kota dan transport publik yang baik untuk DKI. Itu aja.
Sy pikir itu masalah utama di DKI.
Karena sy pikir kalo tata kota dan transport publik membaik
Kualitas hidup sy makin baik dan ibadah sy ke Allah jd makin baik.

tata kota yg baik buat sy itu yg banyak tamannya, jalanan hijau bersih
transportasi publik yg baik buat sy itu yg lebih murah dan nyaman dari kendaraan pribadi

Karena RK mundur, ya sudah lah… bagus.
Jonan juga boleh lah… KAI jauh membaik. haha
atau kalo Ahok bisa membuktikan perbaikan tata kota dan transport publik, boleh lah dilanjutin.
Sampai sekarang menurutku sih masih kurang untuk transport publiknya.
Atau kalau nanti calon yg akan muncul lagi
Punya track record bagus di tata kota dan transport publik, sy dukung dia.

Sementara ini, sy blum dukung siapa2.

Kamis, 10 September 2015

Memberdayakan FB*R, SIM dan TKI dalam upaya penguatan rupiah

Rupiah terus terpuruk, PHK sudah terjadi dimana2…
Hmm… pemerintah kemudian mengeluarkan paket kebijakan ekonomi….

Kalo buat saya…orang gila yang ga penting ini…
Gampang kok biar ekonomi indonesia ini membaik…..

Cukup 3 hal ini:
1. Jadikan ormas2 preman seperti FB*R sebagai anggota POLRI
2. Tidak perlu ada ujian SIM
3. Perbanyak TKI

Hahaha…. Udah deh, di close aja.. ga usah lanjut mbaca ntar kecewa.
Buang waktu doank. Wkwkw…..


Ya bagi yg penasaran, yuh dilanjut…

1. Jadikan ormas2 preman seperti FB*R sebagai anggota POLRI
Kenapa? Yo gampang…

Karena FB*R lebih menakutkan daripada POLRI. Hahaha
Buktinya? Setiap mediasi FB*R dengan masyarakat yang terganggu,
Selalu ada uang preman alias uang kerohiman
Yang dibayar oleh masyarakat kepada FB*R demi mengusir mereka.

Dan itu semua disaksikan oleh POLISI. Iya, disaksikan dan disetujui.
Wkwkw….

FB*R datang mengganggu
kemudian untuk mengusirnya, masyarakat harus memberi uang kepada mereka,
Dan POLISI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat
Hanya bisa mengangguk, sah. Sami mawon dengan penghulu.

Kenapa nda diusir saja, pak POLISI kan punya pestol…
Gunanya kan melindungi masyarakat…
Takut ya sama FB*R…. hayooo….
Wkwkw…..

Lah hubungannya sama ekonomi apa?
Orang kalo mau buka usaha pasti yang dilihat pertama….
Lokasinya aman apa ga…
Nah, kalo banyak preman apa ada orang yg mau usaha disitu?
Kalaupun ada, apa nyaman?
Gmn kalau tiap hari ditarikin setoran preman?
Lapor polisi? Serius? Yakin polisi datang trus menghilangkan preman?
Yg ada....
preman ditangkap, dipenjara, bebas, balik lagi ke toko kita, kita yg mati dihabisin.

Ya, POLISI bisa apa? Mereka ga takut kok sama POLISI.
POLISI yg takut sama mereka. Takut, karena mungkin dapet bagian dari uang kerohiman.
Lumayan…. Buat bayar sekolah anak sama belanja istri...
Hahaha…..

Yakin mo buka usaha? Awas lho… banyak preman.
Mau preman jalanan maupun preman kantoran, Indonesia punya semua.

Nah, biar ga ada preman… mereka dijadikan petugas negara saja…
katakanlah jadi pelindung teritorial...
Mereka digaji negara saja….
Jadi mereka ga memeras rakyat, tapi memeras negara saja…
Masyarakat bisa bebas membuka usaha….
Dengan aman dan tentram…
hahaha......

2. Tidak perlu ada ujian SIM
Kenapa? Yo gampang…

Daripada yang selama ini selalu masuk kantong POLISI,
mendingan masuk kantong negara toh…

Sudah, nda udah ada tes2an….
Bayar aja 400 – 600 ribu, bayar ke bank…
Tunjukkan bukti setor, print kartu SIM.
Sumpah, pelayanan prima banget itu….
Ga pake lama... bolak balik melengkapi berkas,
Ujian teori..ujian praktek… halah.. lama… ga sesuai norma waktu pelayanan.
Katanya 50 menit jadi, ternyata jadinya sebulan lagi…
Katanya bahan baku kartunya habis…
Padahal kalau bayar calo, 30 menit langsung jadi.
Tuh kan…. Yg tinggal bayar itu justru sesuai norma waktu banget.

Jadi, mendingan SIM itu ibarat dijual aja…
Ya kayak ijasah aja…
Ga usah dianggap sebagai sertifikasi kemampuan…
Dijual saja, beres…

Lalu dampaknya bagi ekonomi?
Ya gampang….
PNBP negara dari pembuatan SIM bisa meningkat drastis ….
Trus kendaraan bermotor laris manis…
Kecelakaan dimana-mana..
Jadi rumah sakit rame…
Asuransi laris…

jalanan makin ruwet
ojek online tambah rame…
Semakin macet semakin baik…
Makin tinggi biaya logistik…

Pada akhirnya semua beralih ke belanja online.
Jaman sekarang gitu loh…
Go online…
Semua bisa buka toko dengan gratis…
Bebas preman….
Yah, paling banyak penipu… wkwkw
Asal agak pinter dikit harusnya sih ga ketipu…

pembeli juga ga perlu jalan jauh
Ngurangi kepadatan jalanan
Biar mereka yg bekerja di jalan aja yg mengantar barangnya.
Membuka lapangan kerja lebih banyak..
Kalo manual hanya butuh pembeli dan penjual.
Kalau online, perlu pembeli, rekening bersama, jasa ekpedisi dan penjual.

Tuh kan, dari SIM bisa nyambung ekonomi kan..
Makanya, SIM dijual saja lah… beres negeri ini…

3. Perbanyak TKI.
Kenapa? Jelas toh…

Dengan banyaknya TKI, banyak dolar yang dikirim ke dalam negeri dan dikonversi ke rupiah.
Permintaan rupiah meningkat, rupiah menguat.

Kalo TKI kan pinter, mereka kirim dolar langsung dikonversi rupiah buat emaknya di kampung.
Nda kayak pejabat yg nyimpen rupiahnya dalam bentuk dolar.
Bodo banget mereka. Ga tau apa kalo rupiah lagi menguat?
Tadinya 8000an sekarang 14500an. menguat toh?
Kan untung toh yg pegang rupiah?
Hahaha

Kalo TKI tuh pinter, mereka diluar negeri ambil uang orang, masukin ke Indonesia.
Iya, nyari uang… bukan mbuang uang di luar negeri…
Boro2 mereka mau hedon disana, bisa keluar rumah majikan aja dah syukur….
Makanya, perbanyak TKI ke luar negeri…
Batasi orang ke luar negeri…
Boleh ke luar negeri, asal disana cari uang.
Iya, biar rupiah menguat.
TKI itu dampaknya langsung terhadap perekonomian.

Dalam negeri, sudah lah… nda usah dipikir…
orang-orang pinter pada suruh kerja di luar negeri aja. Rampok dolar, simpen dalam rupiah.
Di dalam negeri sudah diurus FB*R dan preman2 lainnya. Yang digaji rupiah, disimpen dalam dolar.

hahaha....
dasar orang gila

Jumat, 10 Juli 2015

banyak polisi tidur, tanda warga nglindur

assalamu'alaikum....
haha... adakah yg masih suka baca tulisanku? setelah sekian lama ga nulis.
asli... vakum ini bukan karena ga ada waktu.
murni karena MALES.
haha...

ceritanya sekarang ane lagi tinggal di perumahan daerah tangerang selatan.
ada satu hal yga bikin ane kesel...
dan baru ane sadari...
hal ini ane temui ya baru di perumahan sini.
iya di daerah sini.
dulu di purwokerto rasanya ga gini2 amat.

hal itu adalah... polisi tidur...



sumber: https://poker008.files.wordpress.com/2010/10/polisi-tidur.jpg

kenapa kesel?
lah... siapa yg ga kesel coba,
kalau polisi tidurnya bentuknya aneh.
ada yg tajem banget lah, ada yg tinggi banget, ada yang miring juga...
mana ga pake diwarnain lagi...kan ga keliatan kalo malem....
ada yg dibuat dari semen, aspal, ban karet, kayu, besi....
beuh.... kan kasian motornya...

pantesan harga motor second plat B murah...
medan pertempurannya kebangetan... haha....

untung belum punya mobil...
klo udah punya mobil, aduh mama sayange....
mending mobilnya yg murah,
kalo mobil mahal, dimodifikasi ceper...
lewat perumahan yg kayak begini?
aduw..aduw...


sumber: http://m.c.lnkd.licdn.com/mpr/mpr/p/7/005/09b/1e7/298100f.jpg

kenapa kesel?
lah... siapa yg ga kesel coba,
kalau jarak polisi tidurnya deket-deket banget.
berasa kayak apa banget gitu...
gigi satu aja terus...
mau naik gigi dua, depan polisi tidur... ngerem lagi...
cape bro....

emang apa sih tujuannya bikin polisi tidur?
mengurangi kecepatan yg lewat?
lah tinggal disuruh ngerem susah amat...
bikin rambu lalu lintas kecepatan maksimal 25 km/jam
tau kayak apa rambunya?
nih...


sumber: https://bandungkoswara.files.wordpress.com/2010/03/lampung.jpg

kalo yg lewat ga patuh sama rambunya gmn?
yg lewat itu siapa toh sebenernya?
yg sering lewat warga situ juga kan?
masa warga yg pasang rambu, warga juga yg melanggar...

sama aja kayak pejabat yg itu donk, dia bikin aturan, dia juga yg melanggar....
sama aja kayak polisi yg itu donk, dia yg punya aturan, dia juga yg melanggar...

kalo ada warga lain yg lewat trus melanggar, gmn?
ya diingatkan dengan cara yg baik dulu...
jgn tiba-tiba dipukuli kendaraannya, kayak yg di youtube itu...
ya jelas marah lah....

kalau diingatkan dengan cara yg baik ga mempan,
coba pakai bahasa lain dengan cara yg baik...
misalnya pakai bahasa anjing dengan nada yg sopan...

kalau pakai bahasa anjing masih ga bisa,
silakan tangan dan kaki bertindak.
haha....

lagian kenapa harus pelan-pelan sih?
iya ngerti kalo hati-hati itu harus lah...
tapi kenapa harus dipaksa pelan-pelan banget?

bahaya anak kecil pada main di jalan?
anak main di dalam rumah aja,
kalau ga ya di halaman rumah....
jalan depan rumah bukan halaman lho ya....
makanya klo bikin rumah sisain buat halaman, jangan dibangun semua.

kalo ga punya halaman ya main di lapangan, di taman, di alun-alun, GOR...
jangan di jalan, jalan itu tempat kendaraan berlalu-lalang...
jangan ambil hak orang lain.


katanya orang jakarta, waktu adalah uang...
bukannya banyak polisi tidur itu membuang waktu? berarti membuang uang donk...
katanya orang jakarta sophisticated...
masa diatur pake rambu lalu-lintas ga bisa... ndeso donk...

jalan sudah diperhalus, eh malah ditambahin polisi tidur yg banyak...
jalan diperhalus supaya apa toh?
kan supaya lancar dalam berkendara.....
kendaraan juga awet.....
lah kok terus ditambahin polisi tidur yg banyak...
ya balik lagi jadinya...
jalan ga lancar...
kendaraan cepet rusak....
ya mending jalannan ga diperhalus...
apa ini bukan tanda2 warga perumahan ini pada nglindur?
wkwkw......

halah... kalau pake rambu ga akan mempan
sudah dicoba belum?
dicoba dulu aja...
kalo dirasa rambu belum cukup, tambahin tulisan...
"pelan-pelan, ada FBR"
kalo masih ngebut aja, keren dah!!!
hahaha....

Jumat, 01 Mei 2015

Mungkin Sudah Saatnya Ada Juru Tulis Presiden

Selain Juru Bicara Presiden, mungkin kini perlu adanya Juru Tulis Presiden.

Maksudnya?

Iya, pembantu Presiden yang bisa menulis apa saja yang ingin diungkapkan Presiden
ke publik.

Apa perlunya?

Karena menurut saya, zaman sekarang bukan lagi zamannya orang lebih percaya kepada lisan daripada tulisan.
ya mungkin untuk beberapa kasus masih terjadi, dimana orang lebih percaya lisan daripada tulisan.
misalnya di jalanan, banyak rambu yang tertulis tidak dipatuhi sementara rambu yang tidak tertulis
alias "peraturan lisan" lebih dipatuhi. Trayek angkot/bis kota, peraturan tilang, garis batas stop, marka jalan, dsb.
yap, bagi "orang jalanan" tulisan memang bukan hal yang familiar untuk mereka konsumsi.

tapi di luar itu, semakin banyak orang yang lebih puas dan percaya pada tulisan daripada lisan.
terutama bagi orang-orang yang lebih berpendidikan, lebih jarang berada di jalanan.
mungkin lebih banyak berada di depan komputer, lebih sering membaca dan menulis minimal dalam media sosial.
Saya melihat kecenderungan mereka lebih percaya pada tulisan daripada sekadar lisan.

"no pict, hoax."
yap, istilah yang menegaskan bahwa gambar sebagai salah satu bentuk informasi visual, sebagaimana tulisan, lebih mereka percayai daripada hanya sekadar cerita lisan.

Lips Service, kata mereka. Apa yang dikatakan pejabat hanya sekadar pemanis dan PHP tanpa ada bukti yang nyata.

Belum lagi seringnya lisan para pejabat yang terpeleset hingga informasi yang simpang siur membuat kegaduhan di sana-sini.
Mungkin saja bukan total kesalahan pejabat tersebut, bisa juga karena para jurnalis yang sengaja membuat heboh judul berita demi meningkatkan trafic.

Lalu kalau sudah ribut begitu apa yang dilakukan?
Para pejabat tersebut "bicara" lagi, kemudian para jurnalis "menulis" lagi.
Agak dipelintir dikit, heboh lagi. Lalu para pejabat "bicara" lagi kemudian berulang tak selesai
hingga muncul isu baru yang lebih hot. Yang lalu dilupakan, hilang ditelan bumi.

Melihat Pak SBY yang sekarang lebih aktif menyapa masyarakat via medsos Facebook,
rasanya apa yang ditulis beliau membuat terang apa telah dilakukannya dulu semasa aktif menjabat sebagai Presiden.

Melihat Pak Dahlan Iskan yang dulu sering menulis dalam blognya
http://www.dahlaniskan.net/telah-lahir-sang-penari-langit-nasional/
tentang apa yang telah dilakukannya di Kemen BUMN,
dengan gaya tulisan jurnalisnya, membuat saya sebagai rakyat biasa
yang selalu ingin tahu apa yang dilakukan pemerintah
menjadi puas dan tumbuh optimisme bagi Indonesia ke depan.

Melihat Kang Emil yang selalu aktif menyapa rakyat Bandung dengan media sosialnya,
mulai dari sosialisasi rencana program, publikasi program, mengajak kerja bakti, hingga mencari perusak fasilitas publik,
dilakukannya dengan elok dan ringan melalui media sosial. Yap, dengan tulisan.

Lalu mengapa hal ini tidak dilakukan oleh Pak Presiden kita yang terhormat?
banyak kontroversi yang dikaitkan dengan Anda Pak Presiden ku yang kami sanyangi dan hormati sepenuh hati.....
mulai dari .... ah sudah lah... semua sudah tau.
tinggal cari di situs berita online, klo boleh saya katakan 90% berita tentang Anda ber-tone negatif.

Lalu mungkin Anda malas untuk mengklarifikasi,
biarkan saja, yang penting rakyat nanti akan tahu hasil kerja kabinet saya.
kalaupun harus bicara, biarkan Seskab saja... atau Jubir...
padahal bicara itu lebih rawan salah dibandingkan dengan menulis. Apalagi melalui orang lain.

Mohon izin mengingatkan Pak,
kami sebagai rakyat juga ingin berperan serta untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

tapi bagaimana mungkin kami bisa melakukan sesuatu
sementara Anda sibuk bekerja sendiri, dengan pembantu-pembantu Anda,
yang penting kerja,kerja,kerja....
Diam seribu bahasa, malah ada yang bilang, Anda sering menghilang seperti remote tv.
kami butuh arahan Anda supaya gerakan kami padu,
energi kami menyatu sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan ringan.
Jangan lakukan arahan dengan lisan. rawan diselewengkan.
arahan yang tak jelas membuat kami saling bertabrakan,
energi yang dibutuhkan menjadi lebih besar namun hanya membuat kami semakin hancur.

Tulislah Pak, kalau Anda tak sempat, banyak penulis di Indonesia yang siap membantu Anda.
Berikan kami arahan yang jelas, kami harus melakukan apa...
jangan diam seribu bahasa.
Diamnya Anda dalam memberi arahan akan memunculkan kecurigaan
bahwa Anda tak bisa mengarahkan karena jangan-jangan selama ini Anda hanya "diarahkan".
maaf, kalau ini menjadi buruk sangka. Semoga Allah mengampuni saya.

Kalau Anda masih bingung, maaf saya lancang untuk menyarankan
belajarlah kepada Kang Emil.
Bukan masalah toh Presiden belajar kepada Walikota?

Kami juga butuh pertanggungjawaban tentang apa yang sedang Anda lakukan sebagai Presiden
karena jabatan Anda representasi kepercayaan rakyat.
Kami butuh transparansi...
Jangan hanya diam, diamnya Anda dalam memberikan transparansi
akan memunculkan kecurigaan
bahwa selama ini Anda melakukan hal-hal yang tak pantas diketahui publik
karena mungkin hanya menguntungkan segelintir teman dekat Anda
sementara itu rakyat hanya menjadi korban.
maaf kalau ini menjadi buruk sangka. Semoga Allah mengampuni saya.

Kalau masih bingung, mungkin kalau boleh menyarakan
belajarlah kepada Pak Dahlan Iskan.
Bukan masalah toh Presiden belajar pada Mantan Menteri?

Kami rakyat Indonesia butuh Anda lebih dekat
Tulislah apa yang perlu kami lakukan
Tulislah apa yang telah Anda lakukan
Semoga dengan itu semua menjadi lebih terang
langkah menjadi lebih ringan dan penuh optimisme.
demi mewujudkan Indonesia yang Hebat.

Semoga Bapak sempat membaca tulisan ini,

Jumat, 27 Maret 2015

bla..bla...tentang pajak

sebelumnya selamat ya buat rekan-rekan pajak yg akan menerima kenaikan tunjangan kinerja...
semoga tunjangan tersebut bisa jadi vitamin, biar lebih sehat, bugar dan semangat
mencari pundi2 dari masyarakat untuk diberikan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk pembangunan infrastruktur.

pasti asik tuh... penghasilan naik....
semoga bisa nular ke semua PNS ya... kan pendapatan negara naik...
boleh lah PNS gajinya naik...
(yang bukan PNS pasti sewot)
hahaha.....

ya kalo infrastruktur udah enak....
rakyat berangkat kerja enak...ga macet, ga mahal, jalan mulus...
nelayan mo melaut gampang... murah, modal ada....
anak mo sekolah murah....gedungnya bagus dan aman....
ibu mo beli bahan makanan gampang, murah....
klo rakyat dah enak...
PNS ikutan enak ga ada masalah kan ya... :)

yg jadi masalah kan kalo rakyat masih susah, PNS-nya udah enak...
kan jadinya kayak rakyat diperas untuk menyejahterakan PNS...

nah disitu kadang saya merasa gigu.

(yang PNS pasti sewot, rakyat yang manaa dulu nih...)
hahaha.....

ya semua pasti ada pro dan kontra, kan Allah telah menciptakan semua berpasangan.
pro pasangannya kontra...
situ pasangannya? hihi...
tenang, klo masih jomblo... pasti ada pasangannya...
tinggal urusan waktu ketemunya kapan...
bisa di dunia, bisa diakhirat.. wooooh!!!! ckck

balik lagi.....
yang jelas, apapun alasan yg mendasari kenaikan tunjangan kinerja pegawai pajak,
kita patut ikut bersyukur dan berharap...

bersyukur karena pemerintah kita serius meningkatkan pendapatan negara
berharap karena kalau pendapatan negara meningkat dan digunakan dengan tepat,
kesejahteraan rakyat lebih berpeluang untuk meningkat.

saya tidak membahas besaran tunjangannya ya, apalagi kontroversi proporsinya yang katanya...
katanya lho....
ah masih katanya...
ga jadi mbahas ah... hehehe



klo kita bicara meningkatkan pendapatan...
tentu kita perlu meningkatkan upaya...

meningkatkan upaya, ada dua cara:
meningkatkan modal...
atau meningkatkan kreativitas...
yap, upaya tanpa modal, kere-aktif (kreatif). haha

beberapa upaya pajak yang menurutku sudah kreatif salah satunya...
e-spt..... yg diisi lewat e-filling... di web djponline.pajak.go.id.....
hehe... agak bingung? tapi ini kreatif lho.. udah jauh lebih mudah daripada yang manual.
cukup modal hp yang bisa internetan... dah bisa lapor pajak.
ya semoga dengan vitamin yg tadi, program ini akan makin maknyus.

ada beberapa upaya kreatif lain yang mungkin bisa jadi alternatif....
(sebenernya ngasal aja sih ini... wkwkw)

1. KPP Profesi
salah satu gagasan kreatif lain, yg sy dengar di kelas dari salah satu dosen....
akan ada KPP Profesi... terutama yang menyasar profesi selebriti. di berita juga udah ada c..
http://finance.detik.com/read/2015/02/12/102005/2830769/4/para-artis-dari-bondan-winarno-hingga-inul-datangi-kantor-pajak

nah keren ni.... daripada kantornya dibagi per wilayah, mendingan dibagi per profesi.

keuntungannya:
1) buat para wajib pajak (wp), akan meningkatkan gengsi si wp. terutama untuk profesi artis.
orang indonesia kan aware banget sama yg namanya gengsi toh?
misalnya ya....

Ada selebriti baru yang terdaftar di KPP Selebriti, beuh....
itu bisa jadi legitimasi yang sah bahwa dia selebriti...
mantep ga tuh? itu yg pada jadi selebriti di medsos, youtube, instagram....
klo dah terdaftar di KPP Selebriti... Sah! Anda Artis!
ayo siapa yg mau jadi artis? daftar di KPP selebriti, tentu dengan syarat2 yang harus dipenuhi...
kalo lolos, sah! Anda Selebritis... mmm... mantep toh... artis...

begitu pula profesi lain, misalnya profesi dokter, arsitek, perancang busana, dll...

2) buat para Account Representative (AR) yang menjadi "wali" bagi para wp...
kalo mereka fokus pada profesi tertentu, mereka jadi makin paham
seperti apa praktek bisnis masing-masing profesi...
sehingga kalau.....
kalau ada wp yg nakal, bisa lebih mudah ketahuan.

2. Sertifikasi Wajib Pajak Patuh
waktu itu saya coba jualan online di kaskus, satu hal yang saya cari
sebagai modal awal selaku penjual online alias seller adalah...
"kepercayaan pembeli."

caranya?
1. nomor kontak dicantumkan jelas.
2. gambar produk ditampilkan jelas.
untungnya dengan itu saja, saya sudah bisa mendapat pelanggan..
walaupun butuh waktu lama dan perlu bikin diskon yg jauh lebih miring....
tentu dengan pelayanan prima, akhirnya saya dapet comment "recommended seller"

seandainya aja... DJP punya web atau semacamnya lah...
yang bisa memberikan sertifikasi bahwa saya itu penjual yang patuh bayar pajak... misalnya..
mungkin pelanggan saya waktu itu bisa langsung banyak..
ya ga?

misal anda sebagai pembeli yg lagi nyari produk handphone.
trus sy punya nomor NPWP yang kalau di cek di webnya DJP,
akan muncul status saya adalah wp patuh sejak tahun 2008.
sudah cukup meyakinkan toh?
bahwa saya seller beneran..
yang patuh bayar pajak...

nah, kalau DJP mau menyasar transaksi online,
saya sarankan, mendingan sasar dulu penjual onlinenya.. bukan transaksinya...
caranya ya dengan sertifikasi ini... bukti bahwa penjual ini beneran ada dan jujur
kalau untuk pajak saja jujur dan patuh, masa untuk pelanggan bohong?
kan yg biasa dibohongin pajaknya? ups :p

kedua pihak sama2 untung,
DJP dapet wp dan pajaknya,
wp dapet sertifikat untuk mencari kepercayaan pelanggan.

3. NPWP sebagai syarat masuk universitas.
kenapa universitas?
menurut saya, kalau kita udah masuk universitas..
kemungkinan besar kita akan berpenghasilan dan akan mampu membayar pajak di masa depan

tapi kan ada yang ga berpenghasilan juga setelah lulus univ?
ya kalo udah lulus univ ga bisa berpenghasilan... buat apa kuliah disitu cuy.... wkwkw
berpenghasilan lho bro... ga harus kerja di perusahaan... minimal jualan online...
kalau ternyata penghasilannya di bawah syarat minimal pengenaan pajak,
itu mah udah takdir dari Allah, rezeki sudah ada takarannya masing-masing...

oke balik lagi...
mungkin DJP bisa mulai kerjasama dengan universitas2...
supaya semua mahasiswanya melek pajak.
mahasiswa kan calon elit penerus negeri ini...
caranya?
coba deh, syarat pendaftaran jadi mahasiswa ditambahin... "memiliki NPWP."
bikinnya gratis kok.
gampang.... cepet lagi! (kecuali yg sial...haha)
nah, dengan memiliki NPWP, mahasiswa wajib lapor setahun sekali.
iya, setahun sekali, kaya lebaran....
eh, lebaran kadang dua kali ya? wkwkw
ya kayak tahun baru Hijriyah deh...
kan mesti sekali tuuh. meskipun di tahun yg lebarannya dua kali... wkwkw..

bentuk kerja samanya jangan melulu sosialisasi doank...
sekali selesai, ga ada dampaknya, yg penting dapet transport. haha
atau MoU yg kesannya cuma formalitas..

lah kan mahasiswa blum punya penghasilan? ngapain punya NPWP?
eeeittt... mahasiswa sekarang keren2 coy...
belum lulus dah pada punya penghasilan.
dari ngelesin, dari magang, part-time

masa kaya gitu dipajakin???
ya kalo jumlah penghasilan setahun lebih dari penghasilan tidak kena pajak (PTKP),
ya berarti memang seharusnya kena pajak.

misalnya blum kawin, berarti kalau penghasilan setahun lebih dari 24.300.000
atas kelebihannya akan dikenakan pajak. berapa jumlah pajaknya?
pake e-filing aja, ntar pajaknya otomatis keluar jumlahnya. ga usah cape ngitung. :)
zaman dah canggih kok masih ngitung manual. wkwk

sumber: http://stanpajak.blogspot.com/2013/02/tarif-ptkp-penghasilan-tidak-kena-pajak.html

nah kalo memang belum punya penghasilan,
yang penting tetep lapor SPT Tahunan, pake e-filing aja...
isi aja penghasilan 0. ntar kan pajaknya 0.

kalo mulai dari mahasiswa dah jadi wp patuh...
insyaallah, klo dah jadi orang berpenghasilan juga tetep jadi wp patuh.

sejak mahasiswa, sudah diajari praktek langsung...
biar klo dah berpenghasilan ga bingung lapor pajak.

pajak jangan cuma jadi pengetahuan...
negeri ini sudah banyak orang yang berpengetahuan,
tapi sedikit yg mau mempraktekkan pengetahuannya.

sebaik-baik ilmu adalah yg diamalkan...
dan bermanfaat dalam kebaikan. ya toh?

4. Tumbuhkkan Simpati Masyarakat
kenapa simpati masyarakat?
karena hanya dengan simpati masyarakat, kepatuhan pajak dapat meningkat.
ya sebenernya bisa sih dengan pemaksaan... tapi kayaknya agak gmn gitu.... :)

kita sepertinya tak akan pernah lupa dengan kasus korupsi mas Gayus yang sial itu...
wkwkwkw.....
dan sampai sekarang, sepertinya masyarakat belum memaafkan dosanya...
kecuali suatu saat mas Gayus dieksekusi mati ... atau dimiskinkan.
mungkin... akan dimaafkan...

tentu tak mungkin pegawai pajak bisa memungut pajak dengan modal image seperti itu :)
lalu bagaimana cara menumbuhkan simpati masyarakat?
tentu jangan pakai pencitraan dan masuk tv keseringan ya... :))

1) pelayanan prima.

ah klise.... prakteknya gmn?
ya yang simpel aja lah....
klo kualitas pelayanan di loket pelayanan udah seperti di bank-bank ternama
ya insyaallah dah termasuk pelayanan prima ...

misalnya...
disambut para pegawai yang berpakaian rapi dan necis..... penuh senyum tulus...
antrian yang jelas dan ruang tunggu yang nyaman, rapi,
tidak terlihat dokumen2 bertumpuk dimana-mana....
jumlah loket pelayanan yang memadai.....
jadwal istirahat yang bergilir sehingga pelayanan tidak berhenti....
ya ikutin aja seperti yg di bank2 yg keren itu lah...

ya walaupun gaji mereka tak setinggi pegawai pajak,
bukan berarti pajak ga boleh belajar dari mereka toh :)


2) gaya hidup
gaya hidup pegawai pajak menurutku sih penting...
penting banget buat menumbuhkan simpati masyarakat... ya ga? hehe

ya kalo gaya hidupnya mewah kya mas Gayus, apa masyarakat pada mau bayar pajak?
rasanya kok jadi kayak preman yg lagi malak demi kemakmuran pribadi
tapi dilindungi undang-undang... wkwkw

klo bisa pegawai pajak tuh kya robin hood...
bareng-bareng di tengah-tengah rakyat, mengambil dari yang kaya untuk dibagi kepada yang miskin.

itu toh salah satu fungsi pajak? distribusi pendapatan.

tapi klo memang butuh vitamin biar ga lemes ya boleh lah...
kan memang fungi pajak itu penting banget...
darimana coba penghasilan negara didapat klo bukan dari pajak?
bayangkan klo pajak ngambek trus mogok kerja kayak para dokter sampe supir angkot itu?
wah.... bubar negeri ini... :)

ibarat seorang ayah yang memang tugasnya mencari nafkah..
kalo ga dikasih vitamin, ayah mogok kerja gmn coba?
mau makan apa istri dan anak?
iya ga? ckck
ayah...ayah...

Jumat, 13 Februari 2015

Untuk dibaca pada tahun 2040

Untukmu, calon penerus bangsa.
sekarang tahun 2040 dan saatnya aku bercerita tentang keadaan negeri ini pada waktu yang lalu...

kamu bisa rasakan udara segar ini?... dulu sulit untuk didapat.
dimana-mana asap, asap dari kendaraan.

kau pasti bingung, asap kendaraan?
memangnya kendaraan mengeluarkan asap?

iya, waktu itu bahan bakar yang dipakai adalah bensin.
dia mengeluarkan asap sebagai emisi pembakaran.
untungnya sekarang sudah pakai listrik atau solar cell.
bebas emisi, ramah lingkungan.

ini tak lepas dari peran Presiden yang dulu...
ketika dia lebih memilih untuk mengembangkan mobil ramah lingkungan
daripada mobil berbahan bakar fosil.


dulu, yang namanya lalu lintas adalah arena orang unjuk kepandaian menyiasati peraturan.
bagi yang mengikuti aturan dianggap bodoh dan ndeso,
bagi yang melanggar aturan dianggap canggih, dianggap tau caranya hidup di sini.

tanda P dicoret, artinya tempat parkir.
tanda S dicoret, artinya tempat stop.
lampu merah, itu tanda berhenti. Kecuali disebelahnya ada angka lima artinya jalan.
zebra cross, artinya tempat motor menunggu lampu merah.
busway, artinya jalur motor, mobil dan bus.
trotoar itu untuk pejalan kaki, kecuali saat macet.
kalau ada pagar hancur, artinya tempat menyebrang jalan dan putar balik motor.
tanda satu jalur, artinya dua jalur.
tanda three in one, artinya di pinggir jalan banyak teman yang mau diajak jalan-jalan, minimal sampai ujung jalan.

terlalu membingungkan?
iya begitulah. tapi jalanan yang membingungkan ini tak membuat orang malas berkendara.
malah makin banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
absurd kan?

alasannya, transportasi umum tidak memadai.
maka dari itu, gubernur kita dulu....
dia fokus menyediakan bus-bus kota yang sering kamu gunakan saat ini.
kau sudah tak perlu menunggu lama lagi untuk naik bus. sekarang tiap 5 menit pasti ada yang lewat.
bus sekarang sudah sangat nyaman dan aman.
kau lihat MRT itu? itu karya gubernurmu yang dulu...
dia benar-benar fokus untuk menyediakan transportasi umum.

pemerintah juga fokus memperbaiki transportasi.
jalan kereta dan jalan raya tak ada lagi yang berpotongan
kau pasti heran seandainya melihat apa yang namanya palang pintu kereta api.
dan kereta, cukup lama hanya ada di pulau ini
untung presiden kita serius sehingga sampai saat ini semua pulau sudah punya jalur kereta.

dulu, semua kegiatan ekonomi bertumpuk di satu wilayah.
semua kesini sehingga penuh sesak kota ini.

untung pemerintah fokus membangun wilayah-wilayah perbatasan,
menyebarkan kantong-kantong ekonomi di seluruh wilayah negeri ini.
kau tahu, dulu kita ditertawakan oleh tetangga kita itu.
tapi kini kita bisa tersenyum, kita punya PDB terbesar kedua setelah China
bahkan kini kita punya pendapatan rata-rata yang sama
dengan negara tetangga kita yang kecil itu.

semua bermula ketika para pejabat dan rakyatnya,
semua fokus untuk menyelesaikan problem negara ini.

mereka kreatif,
ketika rakyat membutuhkan saluran komunikasi yang lebih terbuka,
para pemimpin gunakan sosial media.
mereka tahu apa yang rakyat butuhkan,
dari hal yang kecil saja...
ketika di pinggir jalan ada tulisan "jangan buang sampah disini"
artinya perlu ada tempat sampah disitu, mereka menyediakannya.
ketika banyak pagar dijebol untuk penyebrangan,
artinya jembatan penyeberangan kurang dekat. mereka membuatnya.

rakyatnya juga kreatif,
ketika ada persoalan, semua ramai-ramai membuat meme
meme yang betul-betul mengingatkan kita semua,
bahwa rakyat dan pemerintah perlu turun tangan.
sangat sedikit meme yang hanya berisi kritik dan hinaan untuk pemerintah.
apalagi meme yang hanya berisi hinaan untuk pemimpin.

mereka malu,
pejabat malu ketika janjinya tidak mampu ditepati,
mereka malu ketika sudah tersangkut suatu kasus, mereka langsung mengundurkan diri.

rakyatnya juga malu,
rakyatnya malu untuk menghina pemerintah
ketika belum melakukan apapun untuk negerinya.

rakyat malu untuk melanggar aturan lalu lintas.
mereka malu karena penegak hukumnya juga malu
malu ketika melihat pelanggaran terjadi di depan matanya namun tak ditindak.
lama-lama rakyat malu karena sesama pengguna lalu lintas saling mengingatkan.
mengingatkan untuk selalu mengikuti aturan yang ada.


kini kau menikmati indahnya negeri ini.
peliharalah dengan baik.
selalu ikuti aturan yang berlaku,
ketika kau punya kewenangan untuk membuat aturan,
maka buatlah aturan itu sedekat mungkin dengan aturan yang dibuat Tuhan.

Tuhan yang menciptakan kita, maka Tuhan lah yang tau aturan terbaik untuk kita.

ini bukan omong kosong.
ketika itu, Pemerintah melarang peredaran minuman keras di negeri ini.
awalnya dilarang untuk minimarket, kemudian dilarang sepenuhnya beredar di negeri ini.
sejak itu, penduduk di negeri ini makin waras, makin tau malu, dan makin kreatif dalam berpikir.

Tuhan melarang minuman keras dan itu terbukti membuat kita lebih baik.

maka lalukan hal yang sama untuk masalah yang lain,
yang bahkan hingga saat ini masih sulit untuk menerapkannya.
misalnya hukum rajam untuk pelaku zina, atau potong tangan untuk para pencuri.

lakukanlah yang lebih baik daripada yang dilakukan oleh generasi kami.
kami ingin kalian melampaui kesuksesan kami.