Selasa, 26 November 2013

kopaja, angkot, buruh, dokter dan kemenkeu

 Pagi-pagi tadi aku udah siap-siap mau ke RS Ciki*ni nganter istri periksa.
Eh ternyata berita di TV bilang dokter-dokter pada mogok kerja,
ditelponlah RS ini, kami tanya dokternya praktek apa engga, jangan-jangan ikutan mogok kerja.

dan ternyata benaar pemirsaaah... dokternya ikutan mogok kerja.
ampun deh.....

ternyata mulai dari sopir kopaja, sopir bis, sopir angkot, buruh.. sampai dokter aksinya sama aja.
wkwkwkw....sorry :)


ya, proses belajar lebih lama cuma bisa merubah kata "mogok kerja" jadi "tafakur di rumah."
sorry lagi :)

pernah denger kasus kriminalisasi pegawai KPPN Jakarta II - Kemenkeu?

silakan baca di sini kisahnya
http://dinoyudha.wordpress.com/2012/01/12/kronologis-kasus-pegawai-kppn-jakarta-ii/

dan ini pledoi sang terdakwa http://birokrasi.kompasiana.com/2012/01/10/pledoi-agus-imam-subegjo-aparatur-negara-kemenkeu-429095.html

dan apa aksi solidaritas kami sebagai pegawai KEMENKEU?
http://www.perbendaharaan.go.id/new/?pilih=news&aksi=lihat&id=2801



ya, instansi kami pernah menghasilkan koruptor sekelas Gayus. Efeknya, semua pegawai Kemenkeu kena getahnya. Bahkan mahasiswa STAN yang baru akan menjadi pegawai Kemenkeu (itu pun kalau ga di DO), sudah kena caci maki dan sindiran masyarakat karena Gayus.
Satu orang kami tercela, semua orang mencela kami.

Tapi ketika pegawai kami dirugikan, kami tidak membalas dengan cara terdidik yg merugikan semua orang, yaitu mogok kerja.
Padahal kalau pun dilakukan, impas kan?
Rakyat pernah melukai seluruh pegawai Kemenkeu, kenapa Kemenkeu ga boleh membalas? membalas dengan mogok kerja.

Bukan ga boleh, tapi kami merasa cara itu terlalu terdidik.
tak cukup elegan bagi kami, instansi yang pernah menghasilkan Gayus.

14 komentar:

  1. wah seharusnya ga semua ikut demo y

    BalasHapus
  2. Kalau sampeyan demo, siapa yg nyari duit APBN yang 70%.

    Negara Indonesia taun depan mau anggaran cuman 30% tah? gaji pns turun 1/3, harga2 terpaksa turun, bisnis kocar kacir, pembangunan mandeg, jalan jembatan gedung rusak terbengkalai. Apalagi ya? Indonesia bangkrut?

    Jadi awas saja kalau ada kasus seperti itu, terus seluruh pegawai KEMENKEU pada mogok kerja!!? Awas aja!!?

    BalasHapus
  3. Menilik tanggapan LumbungPangan, sepertinya ybs memosisikan Kemkeu (dan pegawainya) sebagai unsur yang teramat penting, dan satu-satunya, bagi kelangsungan republik ini. Perlu diingat, Kemkeu melaksanakan semua tusi dan kewenangannya karena memang dibekali perangkat oleh negara. Ketika praktek di lapangan oleh jajarannya menemui hambatan dan tantangan, negarapun juga telah menyediakan mekanisme untuk menyelesaikannya, sekalipun belum sempurna. Jadi bukan karena Kemkeu secara tiba-tiba dan sukarela muncul sebagai pahlawan dalam mengumpulkan penerimaan negara. Poinnya adalah, negeri ini perlu dan wajib dibangun secara bersama-sama dan tidak perlu menganggap diri sebagai sosok paling penting dibanding yang lain.

    BalasHapus
  4. mungkin bukan memposisikan bahwa kemenkeu itu penting,tapi bagaimana cara yang elegan untuk menyuarakan aksi tanpa harus merugikan orang banyak...

    BalasHapus
  5. ojok sombong cuk, masing -masing kudunya memang mengkoreksi diri klo ada kesalahan, dan koreksi diri tsb juga emang sudah seharusnya, jadi ngga usah dibangga-banggain, mengkoreksi diri dan mengerti etika bukanlah hal yang mestinya disombongkan, karena memang seharusnya seperti itu :).

    BalasHapus
  6. Hahaha, kok ada yang komen marah marah ya, padahal intisari dari post ini kan supaya menyuarakan aspirasi dengan cara elegan bukan dengan turun ke jalan. Masih banyak jalan yang lebih "elegan" daripada turun ke jalan, mogok kerja etc lah :p


    Terlalu banyak orang yang terlalu cepat mengambil kesimpulan yang terlalu menyimpang dari intisari nya :p

    Imho

    BalasHapus
  7. hahaha.. Kayaknya dari pihak yg sibuk2 mogok kerja tuh. Maklum lagi mudah tersinggung..hehe.. Dikasih tau yang bijak mau gimana lagi kalo udah kyk batu

    BalasHapus
  8. iya gak boleh sombong :) cara penyampaian dan menanggapinya aja yg salah...so intropeksi diri aja masing2, sudah pintar & bermanfaat kah kita utk sesama..belajar ilmu kelapa & padi, semakin tinggi semakin kencang angin yg menerpa dan semakin berisi harusnya semakin merunduk ...

    BalasHapus
  9. sudah sudah.. orang terdidik kalo berbicara santun, iya kan?

    BalasHapus
  10. lucu jg ya baca yg komen pake "cuk".... :) harusnya dia sebelum komen jg intropeksi ucapan dia....klo emang ngga bisa nangkap maksud TS mending ngga usah komen dari pada menunjukan tingkat intelegensia dia..
    terlepas dari itu, emang terkait aksi demo kemarin, alangkah bijaknya kalau aksi protes dokter tidak dengan demo...walau UGD tetap buka, tp itu berarti warga yang sedang sakit lainnya yg tidak dalam kategori gawat darurat tidak akan dilayani...artinya warga sakit tadi akan menderita sehari lebih lama...atau bahkan bisa kejadian sakitnya malah tambah parah karena terlambat penanganan (semoga tidak ada kejadian ini)....perlu dipahami pekerjaan dokter itu adalah pekerjaan mulia.tidak hanya bisa dihitung dengan uang...pahalanya saya yakin juga berlimpah. semoga kedepannya bisa lebih bijak dalam menyikapi setiap masalah...dan semoga pemerintah juga bisa membuat pengadilan khusus untuk menangani kasus2 dugaan maalpraktek atau sejenisnya...

    BalasHapus
  11. sori nimbrung. Setau saya pegawai KPPN II jakarta itu ga bersalah kan? Dia udah kerja sesuai tupoksi, oknum di stakeholder membuat SPM fiktif yang seharusnya jadi tanggungjawab stakeholder tsb, tapi hakim malah memutuskan pegawai KPPN ini bersalah. Setau saya kasusnya begitu. Ga tau perkembangannya sekarang. Cmiiw.

    BalasHapus
  12. Saya pernah dengar suara2 pegawai KPPN untuk mogok kerja juga, tapi ternyata tidak jadi dilakukan. Btw, akhirnya si pembuat SPM fiktif itu tetep gak kena hukuman ya? Hmm....

    BalasHapus
  13. nyimak aja deh.
    point.nya ngena banget ko :) untuk org terdidik.

    BalasHapus
  14. kunjungi blog lanazalia.blogspot.com

    BalasHapus