Rabu, 24 Agustus 2011

merokok lebih bodoh dari col*

saya yakin sebetulnya ini hal yg penting,
tapi mungkin belum ada yg berani mengungkapkannya.
biarlah orang gila ini saja yg mengangkatnya ke permukaan.
hahaha...

maaf kalau nanti (dan mungkin judulnya juga) bahasanya kasar,
karena sejujurnya saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan bahasa yg sopan.
tapi apa daya,
ketika saya gunakan bahasa yg sopan,
maknanya jadi berubah dan ga matching dengan konteksnya.

ibarat melarang cewe jadi pelacur.
bagusnya pake bahasa, "jangan jadi pelacur!" kesannya mantap dan jelas.
coba pake bahasa, "jangan jadi pekerja seks komersial! atau, Jangan jadi pramunikmat!"
bahasanya terlalu halus dan keren, larangannya kalah dengan kesan kerennya nama lain dari pelacur.

okey, saya berniat menulis ini berawal dari perjalanan mudik saya kemarin.
ketika sedanng menunggu di depan stasiun, dalam keadaan capek lagi puasa,
rame banget, sumuk,
eh ....
kanan kiri depan belakang,
brang breng... pada nyepur alias merokok seenak bokong.

(saya peringatkan, tulisan ini akan banyak menghina para perokok,
jadi kalau tidak kuat mental, silakan lambaikan tangan,
dan klik tombol X warna merah di pojok kanan atas layar anda)

sebetulnya apa c keuntungannya merokok?

biar keren?

oke lah, saya akui memang cowo2 yg merokok itu terkesan keren.
banyak cowo juga bilang kalau cowo yg merokok itu kesannya keren.
sekali lagi, itu kata para cowo ya, termasuk saya.

tapi lain halnya di mata para wanita dan anak-anak.
lebih banyak wanita yg tidak suka prianya merokok.
coba deh bagi anda yg sudah punya istri,
biarkan mertua anda bertanya kepada istri anda.
apakah dia senang menikah dengan perilaku merokok anda?

anda yg sudah punya pacar,
biarkan teman dekatnya bertanya kepada pacar anda,
apakah dia senang berpacaran dengan perilaku merokok anda?

anda yg sedang punya bayi,
lihatlah ketika dia sedang menyusu kepada ibunya,
lihat wajahnya,
perhatikan dan coba tebak apa yg ada di benak bayi anda,
sadarkah jika dia sebetulnya ingin berteriak
"mah! kok susunya bau rokok!!!"
sayang mereka belum bisa bicara, hanya bisa menangis saja.

mereka yg menyayangi Anda,
sebetulnya sayang kepada Anda,
tapi tidak kepada perilaku merokok anda.

sebab, tak ada keuntungannya sama sekali bagi mereka
dengan Anda merokok.

mereka tak bisa melihat anda menjadi lebih keren dengan merokok.
yg bisa melihat hanya para pria dan anda sendiri.
artinya,
ketika anda merokok, sebetulnya anda sedang mencari perhatian kepada para lelaki.
lelaki mana yg suka mencari perhatian kepada lelaki,
kecuali lelaki maho?

biar tenang?

nikotin dapat menghambat informasi rangsang syaraf 
sehingga menurunkan aktivitas refleks tubuh
jadi, sebetulnya mereka menjadi tenang
bukan karena masalah terselesaikan,
tapi karena otak mereka menjadi lemot.

kalau mau tenang,
kata pak ustadz lebih baik solat. solat itu penyembuh bagi hati yg gundah.
kata mario teguh, kembalilah kepada keluarga. keluarga itu taman surga di dunia.

kalau mau yg lebih bejad,
seperti saya,
mendingan col* (disingkat col)

secara efek,
merokok dan col sama-sama menimbulkan efek tenang.
bedanya,
tenangnya merokok disebabkan otak kita jadi lemot.
tapi tenangnya col disebabkan adanya hormon serotonin.
artinya, tenang yg dihasilkan dari col lebih sehat daripada merokok.

gratis lagi! tinggal modal gambar saru, bisa pinjem hp temen, hajat selesai.
bandingin dengan rokok, udah lebih mahal, ga ramah lingkungan, bikin lemot lagi.

efek samping
secara efek samping,
jelas merokok lebih berbahaya daripada col.

merokok dapat menyebabkan KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.
sedangkan col hanya dapat menyebabkan IMPOTENSI.

lihat bedanya?

ya bisa aja col menyebabkan kanker, kalo col nya sama pelacur.
saya ga menyarankan itu. swalayan saja lah, yg di internet jauh lebih cantik kok.

bisa juga menyebabkan serangan jantung, kalo lagi col tiba2 gambarnya jadi hidup beneran.

bisa juga menyebabkan gangguan kehamilan dan janin, kalo lagi lagi hamil tua masih mainan timun.

dosa
secara dosa,
merokok itu merugikan diri sendiri dan orang lain.
bandingkan dengan col, merugikan siapa selain diri sendiri?

daya rusaknya juga lebih hebat merokok daripada col.

manusia memang tempatnya salah dan dosa,
tapi manusia juga punya akal,
mau berdosa pake otak juga kali.
 
ayo, kenapa harus merokok?
mau cari apanya?
efeknya col juga sama.

bikin tenang, merusak tubuh, dan berdosa.

bahkan col lebih ramah lingkungan dan ga mengesankan maho.

hayo?

merokok itu haram bagi 17 th ke bawah.
kenapa?
karena ulamanya juga pada ngerokok.

ulamanya takut kalau perusahaan rokok gulung tikar.
padahal ga mungkin gulung tikar,
karena yg namanya perokok ga akan dengan mudah meninggalkan rokok
meski harganya menjadi jauh lebih tinggi.

kalaupun gulung tikar,
ga mungkin para pekerja mati tiba2.
orang gila saja yg ga bekerja masih pada bisa hidup di pinggir jalan,
masa mereka yg punya akal ga bisa hidup?
payah, kalah kok sama orang gila.


mau nyumbang pajak ke negara lewat rokok?
halah ga usah nggaya,
bayar saja PBB, pph, ppn, itu dah cukup.
kalau mau melakukan lebih,
angkat anak jalanan satu aja cukup.
pajak yg di dapat dari rokok ga seberapa dibanding biaya untuk mengobati penyakit dari rokok.

menyejarterakan petani tembakau?
petani yang mana yg sejahtera karena industri rokok maju?

sudah lah,
kalau mau merokok, cobalah ganti dengan col.
habis makan, col.
lagi nunggu bis, col.
efeknya sama saja.

kalo susah ya sudah,
kata pak ustad, zikir itu lebih baik.
kalo kata orang pinter, baca buku saja.

ga usah melanjutkan perilaku
yg menegaskan Anda itu maho dan bodoh.

ga usah ikut2an pemerintah,
udah tau mana yg bener, mana yg salah.
tapi ya hanya tahu aja.
ga ada iktikad dan upaya untuk melakukan perbaikan.

kalo masih mau ikut2an pemerintah,
ga usah menghina2 pemerintah.
karena sama saja dengan meludahi muka sendiri.

(buat para perokok yg kuat membaca tulisan ini sampai akhir,
luar biasa, saya salut.
semoga Anda bisa segera terlepas dari ketergantungan merokok.
dan juga segera lepas dari kebiasaan col sambil merokok.
it's too stupid man.)

semoga Allah memberkahi kita semua.
aamiin

25 komentar:

  1. Mantab gan...sykur ane bukan perokok...

    BalasHapus
  2. alhamdulillah saya bukan perokok .... :D

    BalasHapus
  3. wkwkwk ternyata ada yg lebih hina dari pada c*li XD

    BalasHapus
  4. wah... bacaan bagus ini gan...!
    dan ane paling ga demen nih kalo sampe ada orang yg ngebela diri (sebagai perokok) di tulisan ini nantinya, yg berbicara seakan akan rokok itu masih ada nilai baiknya

    BalasHapus
  5. haha iya bener
    banyak yang malah ada yang nyangkal
    "itukan Rokok "dapat", (dalam peringatan "rokok dapat menyebabkan bla bla..")
    lho kita kan "beli"..."
    :cd

    sampe saya bingung sama orang merokok, katanya rokok itu nikmat dsb, trus saya ikutan, saya cobain, yang saya rasain malah ga jelas..katanya tiap rokok ada bedanya, dalam segi nikmat, apa yang nikmat, saya rasain asep juga yang masuk...
    trus mereka bilang, "ah ga peka...dasar asbak"
    yo wes lah suka2,
    toh berarti dalam diri saya ada radar anti rokok.,. hehehe

    cool bang,. sorry agak curhat

    BalasHapus
  6. merokok memang nikmattttttttttttttttttttt, suuueeeegerrrrrrrrrrrrrrrrrr..................bullllllll ...............bulllllllllllllll

    BalasHapus
  7. hahahaha,,, nyumbang ketawa mas... krenzzzz dech.... pelan2 gi cba stop rokok ney...

    BalasHapus
  8. sip boss tulisannya, saya perokok tapi gak akan ngelak, emang bener ini tulisan..

    BalasHapus
  9. pendapatan negara banyak di dapat juga dari cukai wkwkwk
    berterima kasihlah wahai negara :D

    BalasHapus
  10. gaji para pejabat tinggi negeri juga di dapatkan dari pajak rokok, ingat om kalau om anak dari PNS bung juga penikmat pajak rokok.

    BalasHapus
  11. edaaaaan!!!
    hahahaha

    BalasHapus
  12. ga semua perokok itu salah
    nama boleh sama perokok, tapi ada perbedaan antara merokok di dimana saja dan merokok pada tempatnya
    sama seperti orang gila, ga semua orang gila yang benarbenar hilang akal sehat karena masih ada orang gila yang bisa kreatif dan motivator seperti anda

    saya ga mengelak dari tulisan anda, hanya saja ga semua perokok itu seperti yang anda judge

    BalasHapus
  13. rokok = pabrik berjalan

    BalasHapus
  14. hahaha....
    bagus, g cuma nglarang tapi juga ngasih solusi
    g mudah memang, tapi g ada salahnya untuk nyoba berhenti dari sekarang...

    tom, ijin tak share yah...^_^

    BalasHapus
  15. kadang bingung, senikmat apa rokok itu... sampai orang2 yg udah memutuskan berhenti aja bisa tergoda lagi dan lagi...

    BalasHapus
  16. emangnye col* jauh dari maho? Maho suka col* juga kale. BTW nice blogg

    BalasHapus
  17. gue ngak setuju sama artikel ini,gue berpendapat bahwa coli bisa berdapampak lebih bahaya dari rokok.efek coli bisa lebih gila dari rokok.kalo coli loe pasti buka gambar/video porno atau paling tidak membanyangkan ngesex.otak jadi ngeres coy,kebayang yang ada di video/gambar porno. liat cewe cakep dikit langsung pengen,nafsu juga ngak kekontrol bisa-bisa meperkosa orang kalo ada kesempatan.belum lagi kalo habis coli ada perasaan bersalah,nyesel,merasa bodoh dan badan terasa lemas.
    coba ente banyangin kalo yang jadi bahan coli-an itu orang yang ente sanyangin,apa ente rela?
    belum lagi masalah sosial,ketauan ngerokok itu biasa aja coy,tapi banyangin kalo ente ketangkep basah lagi coli.malunya kaya apa coy??bayangkan!bayangkan!

    BalasHapus
  18. "liat cewe cakep dikit langsung pengen,nafsu juga ngak kekontrol bisa-bisa meperkosa orang kalo ada kesempatan"
    --- oke, memang kalo keseringan otak ngeres jadi nafsunya besar. bisa-bisa memperkosa kalo ada kesempatan. kan kalo ada kesempatan... :)
    bandingkan dengan perokok yang pasti memperkosa kenyamanan menghirup udara segar bagi mereka yang tidak merokok. setiap saat dia merokok. baik itu ada kesempatan maupun tak ada kesempatan untuk "memperkosa". karena merokok itulah tindakan memperkosa. tidak seperti coli, coli itu bukan memperkosa.

    "belum lagi kalo habis coli ada perasaan bersalah,nyesel,merasa bodoh dan badan terasa lemas."
    ----- menurutku sih lebih baik merasa bersalah, nyesel, bodoh dan lemas setelah coli. daripada merasa bersalah, nyesel, bodoh dan lemas setelah divonis kanker paru-paru gara2 merokok.

    "jadi bahan coli-an itu orang yang ente sanyangin,apa ente rela?"
    ------ ane lebih ga rela paru2 orang yang ane sayangin dirusak secara 'nyata' oleh perokok daripada hanya 'dibayangkan' bersetubuh dengan orang lain.

    belum lagi masalah sosial,ketauan ngerokok itu biasa aja coy,tapi banyangin kalo ente ketangkep basah lagi coli.malunya kaya apa coy??bayangkan!bayangkan!
    -----makanya ane lebih menghormati yg suka coli daripada merokok. coli pasti menyendiri. rugi buat sendiri. kalo perokok, mereka santai merusak dimana-mana dan kepada siapa saja..makanya, coli itu lebih baik daripada merokok.
    hahahaha

    BalasHapus
  19. merokok itu haram bagi 17 th ke bawah.
    kenapa?
    karena ulamanya juga pada ngerokok <<<< ini jleb banget hahaha....

    BalasHapus
  20. ketika anda merokok, sebetulnya anda sedang mencari perhatian kepada para lelaki.

    BalasHapus
  21. Rokok sudah berhenti, masih tetap coli dan mbalon

    BalasHapus
  22. Intinya rokok dan coli sama-sama buruk, tidak ada alasan untuk membenarkannya kecuali pelaku adalah seseorang yang kehilangan akal sehatnya alias gila. Jadi tidak salah kalau perokok marah jika dibilang sebagai orang gak waras,toh memang gak bisa mikir buat nentuin yang mana yang baik dan yang buruk, percuma debat sama perokok yang gak tau diri merokok dimana saja.Menurut saya berdebat agama masih kalah dengan rokok, karena sebodoh-bodohnya pendebat agama,tidak segila para perokok gatau diri. Gak semua perokok seperti yang saya tulis di atas, tapi kenyataannya merokok itu SALAH dan tidak ada PEMBENARAN atas hal itu, seperti mencuri. Terima kasih, jika ada yang tidak setuju, mohon lampirkan alasan yang ilmiah untuh mematahkan argumen saya.

    BalasHapus