Kamis, 10 September 2015

Memberdayakan FB*R, SIM dan TKI dalam upaya penguatan rupiah

Rupiah terus terpuruk, PHK sudah terjadi dimana2…
Hmm… pemerintah kemudian mengeluarkan paket kebijakan ekonomi….

Kalo buat saya…orang gila yang ga penting ini…
Gampang kok biar ekonomi indonesia ini membaik…..

Cukup 3 hal ini:
1. Jadikan ormas2 preman seperti FB*R sebagai anggota POLRI
2. Tidak perlu ada ujian SIM
3. Perbanyak TKI

Hahaha…. Udah deh, di close aja.. ga usah lanjut mbaca ntar kecewa.
Buang waktu doank. Wkwkw…..


Ya bagi yg penasaran, yuh dilanjut…

1. Jadikan ormas2 preman seperti FB*R sebagai anggota POLRI
Kenapa? Yo gampang…

Karena FB*R lebih menakutkan daripada POLRI. Hahaha
Buktinya? Setiap mediasi FB*R dengan masyarakat yang terganggu,
Selalu ada uang preman alias uang kerohiman
Yang dibayar oleh masyarakat kepada FB*R demi mengusir mereka.

Dan itu semua disaksikan oleh POLISI. Iya, disaksikan dan disetujui.
Wkwkw….

FB*R datang mengganggu
kemudian untuk mengusirnya, masyarakat harus memberi uang kepada mereka,
Dan POLISI sebagai pelindung dan pengayom masyarakat
Hanya bisa mengangguk, sah. Sami mawon dengan penghulu.

Kenapa nda diusir saja, pak POLISI kan punya pestol…
Gunanya kan melindungi masyarakat…
Takut ya sama FB*R…. hayooo….
Wkwkw…..

Lah hubungannya sama ekonomi apa?
Orang kalo mau buka usaha pasti yang dilihat pertama….
Lokasinya aman apa ga…
Nah, kalo banyak preman apa ada orang yg mau usaha disitu?
Kalaupun ada, apa nyaman?
Gmn kalau tiap hari ditarikin setoran preman?
Lapor polisi? Serius? Yakin polisi datang trus menghilangkan preman?
Yg ada....
preman ditangkap, dipenjara, bebas, balik lagi ke toko kita, kita yg mati dihabisin.

Ya, POLISI bisa apa? Mereka ga takut kok sama POLISI.
POLISI yg takut sama mereka. Takut, karena mungkin dapet bagian dari uang kerohiman.
Lumayan…. Buat bayar sekolah anak sama belanja istri...
Hahaha…..

Yakin mo buka usaha? Awas lho… banyak preman.
Mau preman jalanan maupun preman kantoran, Indonesia punya semua.

Nah, biar ga ada preman… mereka dijadikan petugas negara saja…
katakanlah jadi pelindung teritorial...
Mereka digaji negara saja….
Jadi mereka ga memeras rakyat, tapi memeras negara saja…
Masyarakat bisa bebas membuka usaha….
Dengan aman dan tentram…
hahaha......

2. Tidak perlu ada ujian SIM
Kenapa? Yo gampang…

Daripada yang selama ini selalu masuk kantong POLISI,
mendingan masuk kantong negara toh…

Sudah, nda udah ada tes2an….
Bayar aja 400 – 600 ribu, bayar ke bank…
Tunjukkan bukti setor, print kartu SIM.
Sumpah, pelayanan prima banget itu….
Ga pake lama... bolak balik melengkapi berkas,
Ujian teori..ujian praktek… halah.. lama… ga sesuai norma waktu pelayanan.
Katanya 50 menit jadi, ternyata jadinya sebulan lagi…
Katanya bahan baku kartunya habis…
Padahal kalau bayar calo, 30 menit langsung jadi.
Tuh kan…. Yg tinggal bayar itu justru sesuai norma waktu banget.

Jadi, mendingan SIM itu ibarat dijual aja…
Ya kayak ijasah aja…
Ga usah dianggap sebagai sertifikasi kemampuan…
Dijual saja, beres…

Lalu dampaknya bagi ekonomi?
Ya gampang….
PNBP negara dari pembuatan SIM bisa meningkat drastis ….
Trus kendaraan bermotor laris manis…
Kecelakaan dimana-mana..
Jadi rumah sakit rame…
Asuransi laris…

jalanan makin ruwet
ojek online tambah rame…
Semakin macet semakin baik…
Makin tinggi biaya logistik…

Pada akhirnya semua beralih ke belanja online.
Jaman sekarang gitu loh…
Go online…
Semua bisa buka toko dengan gratis…
Bebas preman….
Yah, paling banyak penipu… wkwkw
Asal agak pinter dikit harusnya sih ga ketipu…

pembeli juga ga perlu jalan jauh
Ngurangi kepadatan jalanan
Biar mereka yg bekerja di jalan aja yg mengantar barangnya.
Membuka lapangan kerja lebih banyak..
Kalo manual hanya butuh pembeli dan penjual.
Kalau online, perlu pembeli, rekening bersama, jasa ekpedisi dan penjual.

Tuh kan, dari SIM bisa nyambung ekonomi kan..
Makanya, SIM dijual saja lah… beres negeri ini…

3. Perbanyak TKI.
Kenapa? Jelas toh…

Dengan banyaknya TKI, banyak dolar yang dikirim ke dalam negeri dan dikonversi ke rupiah.
Permintaan rupiah meningkat, rupiah menguat.

Kalo TKI kan pinter, mereka kirim dolar langsung dikonversi rupiah buat emaknya di kampung.
Nda kayak pejabat yg nyimpen rupiahnya dalam bentuk dolar.
Bodo banget mereka. Ga tau apa kalo rupiah lagi menguat?
Tadinya 8000an sekarang 14500an. menguat toh?
Kan untung toh yg pegang rupiah?
Hahaha

Kalo TKI tuh pinter, mereka diluar negeri ambil uang orang, masukin ke Indonesia.
Iya, nyari uang… bukan mbuang uang di luar negeri…
Boro2 mereka mau hedon disana, bisa keluar rumah majikan aja dah syukur….
Makanya, perbanyak TKI ke luar negeri…
Batasi orang ke luar negeri…
Boleh ke luar negeri, asal disana cari uang.
Iya, biar rupiah menguat.
TKI itu dampaknya langsung terhadap perekonomian.

Dalam negeri, sudah lah… nda usah dipikir…
orang-orang pinter pada suruh kerja di luar negeri aja. Rampok dolar, simpen dalam rupiah.
Di dalam negeri sudah diurus FB*R dan preman2 lainnya. Yang digaji rupiah, disimpen dalam dolar.

hahaha....
dasar orang gila

Tidak ada komentar:

Posting Komentar