terus berusaha membakar keingintahuan dan meliarkan ide-ide tentang ke-Indonesia-an buat lucu-lucuan aja. karena hidup hanyalah permainan, mari bermain dengan penuh bahagia.
Rabu, 21 Desember 2011
Tak Perlu Rayakan Hari Ibu
maaf bukannya saya sedang tidak menghargai jasa-jasa para ibu di Indonesia,
tapi sebetulnya apa c maksudnya kita merayakan Hari Ibu?
Untuk menghargai jasa-jasa para ibu Indonesia karena telah mengurus rumah, suami, anak dan lingkungannya?
ow..... gitu ya... apa di hari lainnya ga perlu dihargai?
hehehe...
saya sempat berpikir,
sebetulnya apa yang melatarbelakangi adanya Hari Ibu di Indonesia?
soalnya, kalau dibandingkan dengan hari-hari besar lainnya,
ada sesuatu yang bikin dengkul saya agak mikir...
contohnya, Hari Kemerdekaan RI -- latar belakangnya jelas, kelahiran RI.
hari ibu? apa hari lahirnya Ibu di Indonesia? wkwkw... maksa banget....
Hari Raya Idul Fitri-- latar belakangnya jelas, itu ibadah dan perintahnya jelas ada di Al-Qur'an.
Hari ibu? kayaknya c ga ada di Al-Qur'an yang menetapkan hari ibu.
toh nyatanya hari ibu di seluruh dunia macam-macam tanggalnya.
Hari AIDS, Hari Menanam Pohon-- latar belakangnya jelas, diskriminasi penderita AIDS, makin jarangnya penanaman pohon.
Hari Ibu? nah lo.... apakah di Indonesia sudah ada diskriminasi terhadap para Ibu dan semakin jarang penghargaan bagi jasa para ibu?
hayo....
jadi apa sebenarnya latar belakang adanya Hari Ibu?
ternyata eh ternyata,
pada awalnya, ditetapkannnya tgl 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia,
bukan untuk menghargai jasa Ibu terhadap suami, anak, dan lingkungannya.
tapi untuk mengenang perjuangan para wanita Indonesia atas perannya dalam perjuangan kemerdekaan.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/sejarah-dan-makna-dari-hari-ibu-sedunia/
inilah yang membedakan Hari Ibu dengan Mother's Day-nya negara lain.
jadi, kalau mau merayakan Hari Ibu-nya Indonesia,
ucapkan terimakasih bukan atas jasanya yang telah membesarkan kita.
tapi ucapkan terimakasih karena telah ikut berjuang demi bangsa dan negara.
kalau mengucapkan terimakasih atas jasa membesarkan kita,
itu harusnya setiap hari.
mau ucapkan terimakasih karena sudah menyiapkan sarapan,
harusnya setiap hari.
dalam bentuk apapun ucapan terimakasih kita, harusnya setiap hari.
mau membalas jasa? harusnya seumur hidup.
bukan hanya di Hari Ibu.
merayakan Hari Ibu dengan memuji jasa ibu hanya pada tanggal 22 desember,
menurut saya hanya akan melestarikan anggapan bahwa di hari lain,
jasa Ibu tak dihargai.
saya curiga kalau masih adanya kasus KDRT yang mengorbankan para ibu,
salah satunya karena adanya hari Ibu yang salah dalam mengartikannya.
tugas ibu memang sudah kodratnya seperti itu,
sama seperti tugas ayah yang harus memberi nafkah.
sesuatu yang harus dihargai setiap hari.
jadi, kalau mau merayakan hari Ibu,
mari rayakan karena para Ibu di Indonesia itu tangguh,
mereka bersedia berperan dalam perjuangan kemerdekaan.
dan seharusnya para Ibu jaman sekarang mengikuti jejak pendahulunya,
berani berperan serta dalam pembangunan bangsa.
contohnya,
1. setia pada produk pertanian dalam negeri.
pilih buah dan sayur hasil petani dalam negeri. bukan impor.
2. setia pada produk teknologi dalam negeri.
pilih produk elektronik buatan dalam negeri, "cintailah ploduk2 Indonesia" hahahaha....
3. setia pada produk fashion dalam negeri.
jangan jadi ibu2 konyol yang gemar pamer merek.
malu lah, masa tetangga lebih menghargai merek daripada yang pakai. hahaha
4. lebih peduli kepada lingkungan.
jangan sampai ada yang mati kelaparan hanya karena pemerintah tak turun tangan.
tetangganya pada kemana aja???
5. rajin menjaga kesehatan lingkungan dan mengihijaukan rumah.
jika setiap rumah hijau dan sehat, maka tak perlu lagi ada hari menanam pohon.
tingkat kesehatan masyarakat semakin baik
sehingga tak banyak biaya kesehatan yang bocor
karena kotor dan gersangnya lingkungan.
dan masih banyak lagi yang bisa Ibu-Ibu Indonesia lakukan untuk berperan serta membangun negeri.
mungkin terlalu berlebihan jika Hari Ibu dimaknai seperti ini,
tapi inilah faktanya. sejarah mengatakan Hari Ibu di Indonesia adalah Hari Ibu Pejuang Bangsa.
jadi sudah sewajarnya, kita menghargai Hari Ibu sebagaimana tujuan awalnya.
jika Hari Ibu dimaknai sebagai hari menghargai jasa-jasa domestik para ibu.
hal itu tak perlu dirayakan.
itu terlalu kecil untuk Hari Ibu-nya Indonesia.
SELAMAT HARI IBU.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jari-jari saya pun jadi ikut berfikir, ada untungnya juga sih kalau ada hari ibu. Beberapa cerita yang saya dapat dari banyak teman, ketika hari ibu itu tiba, banyak yang ngasih kado ke ibunya, entah untuk sekedar pamer ke temen, pamer ke pacar, rutinitas, atau apalah itu. Tapi tetap mending lah, setidaknya setahun sekali mereka "ingat" mereka punya ibu.
BalasHapus#Just share...
kayaknya kenal sama yang komen di atas :D
BalasHapusbang tom, lanjut yak, padahal aku mau posting di blogku yg intinya sama.. eh, udah keduluan deh :D
sip bos, sepakat saya.. hehe..
BalasHapus