terus berusaha membakar keingintahuan dan meliarkan ide-ide tentang ke-Indonesia-an buat lucu-lucuan aja. karena hidup hanyalah permainan, mari bermain dengan penuh bahagia.
Sabtu, 10 Maret 2012
ketika dai mengajak mati
sebelumnya, ini bukan tulisan sara lho ya.
terkadang agak risih kalau mendengarkan khotbah
baik itu di tv atau di masjid.
isinya ingat mati melulu, tapi tetep takut juga kalo suruh mati sekarang.
kadang kalo lagi putus asa, inget mati, pengen mati... ga mati-mati juga.
betul, orang yang paling cerdas itu yang paling sering ingat mati.
tapi bukan berarti setelah inget trus lemes, nyerah, pengen cepet mati.
menurut saya itu c ga cerdas.
justru jika kita inget mati,
harusnya kita jadi sangat bersemangat menjalani hidup yang ada sekarang.
kalau besok mati, aku udah ninggalin apa?
apa yang teman-teman katakan tentang aku jika aku sudah mati?
apa yang keluargaku ceritakan tentangku jika aku sudah mati?
apakah Allah bangga telah memberiku kesempatan untuk hidup?
ya! seharusnya setiap kita ingat mati, kita bersemangat!
makin bersemangat!
banyak dai yang sering mengingatkan kita pada kematian!
banyak banget! dan hampir selalu diucapkan.
"ingatlah akhirat, dunia ini cuma persinggahan saja."
tapi yang menjadi ke-risih-an saya selama ini,
ketika mereka mengajak mengingat mati,
pada akhirnya saya menjadi malas untuk hidup.
sama sekali berbeda dengan tujuan mengingat mati.
yaitu agar bersemangat menjalani hidup!
bagaimana ga lemes?
setelah mereka mengingatkan kematian,
habis itu dibahas bahwa muslim indonesia belum bersatu,
terpecah belah menjadi beberapa kelompok,
indonesia rentan kekerasan dan perpecahan,
korupsi sudah menjadi budaya,
pejabat pemerintahan tak menjalankan amanah
para pemimpin bertindak dzolim.
trus??
trus jamaah suruh ngapain?
suruh inget mati, trus diingetin masalah-masalah yang semua orang juga udah tahu,
tanpa menyajikan solusi yang konkrit.
hasilnya? jamaah makin inget mati, makin pesimis, makin pengen cepet mati.
kalau saya yang gila ini boleh ngasih saran,
cobalah para dai yang terhormat,
tolong bangun optimisme bangsa ini dengan ilmu agama Anda,
please...
sajikan solusi yang bisa menyemangati jamaah,
solusi jangan cuma "maka, selalu ingatlah kepada Allah"
memangnya mereka yang melakukan kekerasan ga ingat Allah?
mau demo aja teriak "Allahu Akbar!"
mereka yang korupsi memangnya ga pernah berdoa biar korupsinya ga ketahuan?
saya saja, kalau mau maksiat berdoa semoga ga ada yang liat kecuali Allah.
#kejujuranyanggoblok
tolong sajikan solusi yang lebih sederhana dan konkrit,
jangan cuma "selalu ingatlah kepada Allah."
kalau memang ga punya solusi yang lebih konkrit,
ya sudah, ga usah repot-repot.
cukup ajak jamaah untuk mendukung solusi konkrit dari pemerintah.
jangan malah mengajak jamaah menjadi penghianat para pemimpin mereka
yang sudah mati-matian mencari solusi yang konkrit dan sederhana
bukan solusi yang "cuma" -"selalu ingatlah kepada Allah".
memang kadang solusi konkrit dan sederhana,
tidak selalu mengakomodasi kepentingan kita selaku rakyat.
tapi itulah kenyataannya, toh sejak zaman Rasulullah,
dalam setiap kebijakan pasti tidak selalu mengakomodasi kepentingan semua rakyatnya.
jika semua rakyatnya puas, maka kejahiliyahan mereka tak akan pernah berakhir.
sekali lagi maaf kalau kami tak bisa menerjemahkan "ingat kepada Allah"
dengan baik seperti Anda menerjemahkannya.
karena iman dan pemahaman kami masih sangat dangkal, tidak seperti Anda.
silakan ajak jamaahmu ingat kepada kematian,
tapi pastikan setelah itu mereka makin bersinar di dunia yang fana ini.
jika di dunia fana saja tak bisa bersemangat,
bagaimana bisa menjalani kehidupan yang jauh lebih lama di dunia yang kekal abadi?
semoga Allah mengampuni saya yang asal ngomong ini. Aamiin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ini saya juga ga gitu ngerti sih.
BalasHapustapi ga menutup kemungkinan ada salah kaprah yg udah jadi paham yg udah melekat di kalangan umat
Rasulullah kan nyuruhnya inget mati.
tapi di kesempatan lain, ada yg bunyinya 'untuk hal2 ukhrawi, inget mati besok. untuk hal2 duniawi, inget hidup selama2nya'
nah, jadi gimana tu?
jadi itu dia, kan Rasulullah itu nyuruhnya inget mati, dan bukannya inget mati besok. dan itu harusnya disesuaikan sama keadaannya, untuk hal2 ukhrawi inget mati besok, dan untuk hal2 duniawi inget bahwa mati masih lama.
apa mungkin tafsirnya seperti itu atau seperti apa, saya jg masih belajar sih.
intinya sih jangan cepet ngambil kesimpulan aja (skeptis). dan saya gak mendapatkannya di tulisan ini.
Wallahu 'alam bis showab
semoga Allah mengampuni kita semua. Amin