Senin, 22 Desember 2014

Karto dan Tuying

Karto dan Tuying

mereka ditempatkan di sebuah labirin yg dibuat oleh mr.john.
Sebelumnya sudah pernah ada yang masuk ke labirin. Mereka berpesan, pilih jalan ke kiri. Alasannya, itulah yang selalu dikatakan oleh orang2 yg sudah pernah masuk labirin, "jalan ke kiri."

Karto dan Tuying bersiap memasuki labirin. Tiba2 Mr.John menghampiri mereka. "Mas-mas, ini ada peta, yg bikin saya. Yang membuat labirin juga saya. Kalau ga percaya, silakan buat peta yang sama dengan ini. Pasti salah.
Ikuti peta ini, anda akan menang."

Karto dan Tuying bingung. Kata orang2 yg pernah kesini, "jalan ke kiri". Tapi ini ada peta dari yg bikin labirin. Di peta, kita harus jalan ke kanan.

Karto berpikir, di pintu labirin ada tulisan dibuat oleh Mr.John. nah ini peta juga dr Mr.John. logikanya, peta ini pasti benar. Mr.John juga sudah meyakinkan mereka dari awal.
Karto akhirnya mengikuti peta, jalan ke kanan.

Sebaliknya Tuying, ia mengikuti pesan orang2 sebelumnya. "Jalan ke kiri".
Ia ragu dengan peta tersebut. Karena Mr.John bisa saja bohong, atau ngawur bikin petanya. Tuying jalan ke kiri.

Di tengah labirin, Karto dan Tuying berpapasan dengan dibatasi dinding. Karto mendengar Tuying sedang berteriak "waaaw, enak banget makanannyaaaa"
Karto berteriak juga sambil bertanya, "disitu ada apa???"
"Disini ada makanan enaaak, banyak!!!"kata Tuying.
Ketika ingin mengintip ke arah Tuying, ia tak sengaja menoleh ke kanan. Ia melihat jalan keluar sudah dekat dengannya.
Seketika itu ia berteriak "Tuyiiing, aku sudah hampir sampaiii. Dadah, selamat ya milih jalan kekiri... SELAMAT MAKAAAAN!!!! Aku duluan!!!"

"Kurang ajar, kalo tau gini aku pilih jalan kanan. Lagian si Karto bukannya ngajak ke jalan dia, malah ngasih selamat makan. Kurang ajaaaaar!!!!" gerutu di Tuying.


Kasihan Tuying, dia tersesat karena pesan2 orang terdahulu yg mengalahkan logikanya. Pernahkah dia berpikir, jangan-jangan pesan itu salah. Pesan yg disampaikan orang bisa saja bertambah atau berkurang. Pesan "jalan ke kiri" jangan2 awalnya justru "jangan ke kiri!"

Itu kan peta buatan manusia, bisa saja salah. Tapi toh masih banyak yg percaya sampai mati pada tuntunan yg dibuat oleh manusia.

Kurang ajar sekali, mengucapkan selamat pada orang yang sedang tersesat.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kita tak perlu mengucapkan selamat meski ia sedang bergembira dengan makanannya yang banyak dan enak. Ketika kita mengucapkan selamat, justru sebenarnya menunjukkan kita tidak bersimpati dengannya.

Karto jangan dicontoh karena ia mengucapkan selamat pada Tuying. Karto jangan dicontoh karena tidak mengajak Tuying ambil jalan sesuai peta.

Semoga bermanfaat.

1 komentar: