Kamis, 03 November 2011

pura-pura transparan


ini cerita singkat dari "orang gila" yang ingin memperpanjang sim c nya.

saat itu saya, "orang gila", baru saja memarkir motor di tempat yg ditunjukkan oleh tukang parkir.
sampai sini, belum ada hal yg aneh. (ya iya lah... baru 1 baris tulisan)

hal yg aneh, yg sebetulnya juga "biasa" kalau di kantor polisi,
dimulai ketika tukang parkir itu tiba2 membuka pembicaraan dengan saya.
"mas, mau perpanjang sim? apa mau bikin sim?"
"mau perpanjang pak, ya... judulnya c bikin lagi pak. soalnya sim yg kemaren dituakan."
maklum, ababil yg udah ga tahan pengen sah untuk naik motor
usia tua saat itu adalah idaman.

"ow, kalo sama saya 350 mas. tinggal foto aja langsung jadi." #ngek??
sambil tingak-tinguk nyari tempat pembuatan sim..."ga bisa lebih murah pak?" #tertarik tapi kemahalan

berhubung saya penderita ejakulasi dini,
pengennya yang cepet-cepet. sekali jadi.
jadi ya... langsung dah, capcus..
"oke pak, berapa duit? 350? deal. saya tunggu disini."

sambil duduk nunggu "tukang parkir" tadi,
saya sambil tingak-tinguk... mana ya ...tulisan "tempat pembuatan sim."

setelah tukang parkir datang, tanya jawab tentang tinggi badan
(saya sendiri udah ga pernah ngukur, jadi disamakan aja dengan sim A yg dibuatnya 3 tahun yg lalu)
setelah itu saya diarahkan untuk menuju "tempat pembuatan sim."

bah! ternyata tempatnya nyempil alias tersembunyi diantara pos informasi pelayanan
(yg dihuni pak polisi dengan wajah sangar dan nada bicara yg belagu) dan kantor satlantas.
ya kalau diibaratkan.. lokasinya nyempil seperti toilet diantara mushola dan tempat wudhu.

okeh lah, tak cari ternyata disini. udah terlanjur deal. gapapa.. 350? ah murah...  T_T

setelah saya coba buka pintu ruangan yg nyempil itu,
ternyata dalemnya luas seperti aula.
bagian depan ada "loket pendaftaran" utk pembuatan sim baru dan perpanjangan.
(kenapa ga di belakang kantor menghadap tembok aja sekalian nih loket???)

di sebelahnya ada loket BRI. (yg sampe sekarang saya ga tau apa fungsinya tu loket, karena sy juga ga pengen ngerti)


sambil duduk menghadap "loket pendaftaran yg sembunyi dari keramaian itu",
saya coba melihat ke sekitar,
"wah, ruangan segede gini bisa disembunyiin dengan pintu nyempil kaya wc ya...polisi emang keren"

saya lihat ke kanan, dimana ada pintu masuk, sebelahnya ada tulisan,
"demi transparansi POLRI, mohon tidak menggunakan jasa calo"
"ah telat bacanya, lagian saya pake jasa tukang parkir kok, bukan calo", rasionalisasi ga jelas mulai bicara.

saya lihat ke sebelah kiri, disana ada meja besar, saya menduga itu adalah formulir pendaftaran.
"kenapa ditaruhnya malah jauh dari pintu masuk ya?" pikiran sok ngatur ikut2an ngomong.

dan sekitar 1 meter dari meja itu, terpajang di tembok sisi paling jauh dari pintu masuk
dengan tulisan cukup besar.
"ALUR PEMBUATAN SIM"

nah lo! asu!!!!
kenapa tulisan itu dipajang di tempat terjauh dari "kompleks pembuatan sim" yang tersembunyi ini!!!!!!!

woalah...
yayaya....

yawes... transparan banget lah.. okeh.

makasih pak polisi atas reformasi birkrasinya.
memang sekarang makin transparan kok.
transparan korupsinya!

terang-terangan banget lah pokoknya!


saya itu orang idealis,
menurut saya, pelayanan publik yg ideal itu ya... yang sekali jadi.
sekali datang, info langsung bisa didapat.

kalau di bank, saya lewat pintu masuk langsung ada yg melayani dengan ramah.
dia tanya kita ingin setor, tarik atau ke cs? langsung dia kasih tau tempat2nya.
dialah pak satpam.

kalau di kantor pajak,
kita ga usah ke kantor pajak, bisa langsung konsultasi kapan saja diperlukan.
ibarat sekolah, kita punya wali kelas.
dialah Account Representative

kalau di kantor polisi?
dialah "tukang parkir"

yg bisa memberikan pelayanan dengan wajah yg ramah,
bukan wajah sangar dan nada bicara yg belagu.

yang bisa memberikan pelayanan yg transparan,
bukan yang sembunyi-sembunyi sampai ruangan besar disembunyikan di dalam pintu "wc".

yang sekali jadi,
bukan yang ribet harus ngurus ini itu sendiri.

heran, kenapa pelayanan polisi justru bikin rakyat takut,
karena wajahnya sangar, nada bicara belagu, pake nada seperti membentak,
tapi kalo pas lagi operasi ketertiban,
mereka jadi ramah, cengar-cengir, rajin "salaman".

hah... entahlah.
yg jelas saya ini penderita ejakulasi dini.
dan yakin, saya punya banyak teman di negeri ini.
jadi layananilah kami dengan pakaian yang "transparan, cepat dan tepat."

itu kan semboyan dari "pelayanan publik?"

hahaha...

salam dari "orang gila", salah seorang rakyat penderita ejakulasi dini.

dilaporkan langsung dari purwokerto.

1 komentar:

  1. ASU!

    anak S**N emang punya talenta luar biasaa...

    hahhaha

    BalasHapus