SBY, setiap kita dengar nama Pak Presiden
pasti yang terlintas dibenak kita adalah Sang Presiden Maestro Pencitraan.
entah karena memang seperti itu,
atau kesan itu sengaja dibuat oleh media tertentu yang kemudian tertanam di benak kita.
saya tidak ingin membahas beliau,
karena sudah banyak media yang membahasnya,
bahkan lebih tajam daripada membahas alhamdulilahnya syahroni. eh, syahrini.
mari kita bahas tentang pencitraan.
sebetulnya pencitraan itu baik atau tidak?
citra adalah gambaran.
pencitraan berarti memberikan gambaran.
berarti pada dasarnya pencitraan adalah suatu hal yang baik.
dengan pencitraan kita bisa memperkenalkan diri kita dengan lebih singkat padat dan jelas.
misal, seorang pelajar melakukan pencitraan dirinya dengan menggunakan seragam sekolah.
dengan begitu,
orang lain akan lebih mudah mengenal dirinya sebagai seorang pelajar
daripada ketika dia tak menggunakan seragam sekolah.
atau seorang PNS yang melakukan pencitraan dirinya menggunakan seragam korpri,
akan lebih mudah dikenali orang lain sebagai pegawai negeri
daripada ketika dia tak menggunakan seragam korpri.
ketika orang lain bisa dengan mudah mengenal gambaran umum tentang siapa kita,
maka akan lebih mudah pula kita mendapat respon dari lingkungan.
bayangkan ketika orang gila tak berpakaian compang camping seperti yang ada di pinggir jalan,
pasti orang lain akan lambat merespon bahwa di sekitarnya ada orang gila.
untungnya, seringkali orang gila menggunakan baju yang compang camping untuk pencitraan dirinya,
sehingga orang lain lebih mudah merespon dirinya dengan cara segera menjauh.
so, pencitraan itu baik-baik saja.. tak ada yang salah dengan kata pencitraan.
nasib pencitraan mungkin bisa dianalogikan dengan politisi, tikus, kupu-kupu, atau sebagainya
yang sebetulnya artinya baik,
tapi karena politisi banyak yang tersangkut kasus hukum, nama "politisi" jadi jelek.
karena tikus sering dianalogikan dengan koruptor, nama "tikus" jadi jelek.
karena kupu-kupu sering ditambahi kata "malam" dibelakangnya, nama "kupu-kupu" jadi agak tabu.
sama halnya dengan pencitraan,
ketika pencitraan yang dilakukan bukan untuk menggambarkan dirinya yang sebenarnya,
jadi buruklah nama "pencitraan" itu.
ketika pencitraan yang dilakukan tak sesuai dengan citra dirinya,
namanya bukan pencitraan tapi pembohongan publik.
atau ketika pencitraan dirinya bukan untuk memperkenalkan dirinya kepada orang lain,
tapi lebih kepada memamerkan apa yang ada pada dirinya tapi tak ada di orang lain,
itu bukan pencitraan, tapi menyombongkan diri.
pembohongan publik contohnya?
banyak lah, ga usah dikasih tau dah pada pinter.
baca di koran tentang politisi,
kalo ga kasus hukum, ya pembohongan publik.
menyombongkan diri?
nah ini... tipis banget bedanya dengan eksis.
terserah mau dibilang eksis atau sombong,
tapi yang jelas, rakyat lebih ahli dalam melakukan ini.
contoh...
biar kelihatan eksis, pake BB.
ada BB murah ricuhnya kaya lagi antri air di padang pasir.
apa memang kebutuhan untuk eksis bagi rakyat sudah seperti air di tengah gurun pasir?
mau dibilang keren, pake behel.
ga peduli sakitnya kaya apa, yang penting keren.
apa memang kebutuhan untuk keren bagi rakyat sudah mengalahkan akal sehat?
mau dibilang gaul, bawa motor.
ga peduli bensinnya subsidi apa ga, yang penting gaul.
apa memang kebutuhan gaul bagi rakyat sudah perlu disubsidi oleh negara?
mau dibilang kaya, makan nasi + daging.
ga peduli sumber karbohidrat lain masih berlimpah ga kemakan,
ga peduli perut kita lebih butuh sayur daripada daging,
kalo belum makan nasi namanya ga makan.
makan singkong, jagung, ubi, sagu? ga level.
lalu dikemanakan pelajaran kelas 5 SD???
4 sehat 5 sempurna??
coba kita introspeksi diri masing-masing,
berapa biaya yang kita habiskan untuk kebutuhan,
dan berapa biaya yang kita habiskan untuk pencitraan.
kebutuhan kita pendidikan,
apakah sekolah kita sesuai kebutuhan atau sesuai pencitraan yang kita inginkan?
apakah universitas kita sudah sesuai kebutuhan atau sekadar pencitraan saja?
kebutuhan kita kendaraan,
apakah kendaraan kita sesuai kebutuhan atau sesuai pencitraan?
kebutuhan kita alat telekomunikasi,
apakah gadget kita sesuai kebutuhan atau sesuai pencitraan?
so, jangan salahkan presiden jika dia ahli pencitraan.
karena rakyatnya lebih ahli dalam melakukan itu.
salam hangat dari orang gila,
_orang biasa yang sedang berusaha
gue butuh kendaraan buat kuliah,
BalasHapustapi bukan buat sok gaul, yg penting motornya bisa jalan normal :D