Selasa, 18 Oktober 2011

memangnya kewajiban rakyat apa sih?

kalau bicara soal kewajiban,
sama saja sedang bicara tentang seperti apa belangnya kita.


coba saja, ada yang mau bicara tentang apa saja kewajibannya?
ga ada. karena kita jarang melakukan kewajiban dengan benar.

yang ada hanya bicara soal hak. hak saya seharusnya mendapatkan bla..bla..bla..


hal ini udah saya buktikan.


biasanya kalau saya posting di FB/ Twitter tentang apa yang seharusnya rakyat dapatkan,
wah.. like-nya banyak banget! yg komentar juga banyak.


eh giliran saya tanya tentang kewajiban?
mlempem...


rakyat, termasuk saya, sudah sangat ahli dan paham apa saja hak sebagai rakyat Indonesia.
hak asasi manusia, hak asasi hewan, hak asasi tumbuhan, hak asasi jin dan setan, macem2 pokoke!

tapi apakah kita juga sepaham itu tentang kewajiban kita sebagai rakyat?


memangnya apa saja kewajiban rakyat?
secara pastinya, jujur saya juga ga tahu. hahaha...

tapi sepemahaman saya yang sangat dangkal,
ada 3 kewajiban rakyat Indonesia.


1. Hidup mandiri.
sebagai rakyat yang berkesempatan mengenyam pendidikan entah itu formal maupun informal,
sudah selayaknya kita mau dan mampu untuk hidup mandiri.
maaf ya, orang gila, yang tidak punya tempat tinggal dan yang sudah tidak punya akal saja,
mampu hidup mandiri di jalanan.
masa kita yang masih waras, yang masih punya akal, punya anggota tubuh lengkap,
ga mampu hidup mandiri?


mandiri bukan hanya berarti mampu membiayai hidup sendiri.
itu hanya pengertian mandiri yang paling sempit.


mandiri itu hidup yang tidak menyulitkan orang lain.

minta bantuan kepada orang lain adalah kodrat manusia sebagai makhluk sosial,
tapi bukan berarti kita hidup harus selalu menyulitkan orang lain toh?


apakah minta bantuan harus selalu menyulitkan orang yang membantu?


jika semakin banyak rakyat yang mampu mandiri,
akan lebih mudah bagi pemerintah mencari rakyat yang mana yg benar2 tak mampu.
rakyat yg untuk menolong dirinya sendiri saja tak bisa.


mari berhenti menjadi rakyat yang manja,
yang selalu minta-minta tanpa mau berusaha sendiri dulu.
supaya pemerintah tak salah menolong rakyat,
salah menolong rakyat yang bukan "tidak mampu hidup mandiri,"
tapi hanya rakyat yang sekadar "tidak mau hidup mandiri".

2. kewajiban rakyat berikutnya adalah hidup berprestasi.
berprestasi bukan berarti memenangi kejuaraan yang macam-macam.
kalau artinya seperti itu, kurang berprestasi apa Indonesia?
berkali-kali menang olimpiade kimia, fisika, biologi
tapi tetep aja masih ga mampu mengelola sumber daya secara maksimal.

kejuaraan-kejuaraan kaya gitu mah gampang bikinnya,
besok saya bikin dah, lomba nyangkul yang diikuti perwakilan seluruh dunia.
wkwkwkw....

berprestasi yang paling penting justru memenagi perlombaan dengan diri sendiri.
seperti kata hadist,
barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, berarti beruntung.
yang sama dengan hari kemarin, berarti merugi.
yang lebih buruk dari hari kemarin, berarti cilaka alias celaka.

ya..memang sejak kecil kita sudah terbiasa berpacu dengan prestasi orang lain,
karena di sekolah selalu dibanding-bandingkan dengan teman yg lain.
tapi masa udah gede masih mau dibanding2in kya anak kecil?
wkwkwk....

ayo berlomba dengan diri sendiri!
ga ada kata mengangur dalam hidup ini!
pekerjaan kita setiap saat adalah memperbaiki diri.
yang selalu menganggur itu artinya ga berprestasi.

jika semakin banyak rakyat yang berprestasi,
ga akan sulit bagi negeri ini memilih para generasi penerus bangsa yang berkualitas.

3. dan kewajiban yang terakhir adalah hidup lebih peduli.

untuk hidup lebih peduli,
tak harus dilakukan setelah mampu hidup mandiri dan berprestasi.

kepedulian bisa kita berikan dalam berbagai bentuk.
yang paling gampang tapi powerfull adalah doa.
akan lebih baik jika kita bisa memberikan lebih dari "sekadar" doa.

Indonesia bukan kekurangan orang kaya.
banyak, banyak banget!
makin banyak anak sma yg berangkat sekolah pake mobil.
bahkan anak tk, sd juga banyak yg dianter naik mobil.
mobil bukan barang orang miskin kan?

Indonesia itu kekurangan orang peduli.
orang yg peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

setiap ada berita di tv,
ada warga miskin yang mati karena kelaparan.
kalo pembaca beritanya pasti, pasti dan pasti ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah.
tapi sampe sekarang saya belum pernah denger
pembaca beritanya menyebutkan "tetangganya pada kemana aja???"

jika semakin banyak rakyat yang peduli,
tak akan sulit bagi pemerintah mengembangkan pembangunannya ke seluruh negeri.
kita juga tak akan sulit mencari rakyat mana yg pantas menduduki kursi para pejabat,
agar mereka tak lupa pada janji2 kepedulian mereka saat mencalonkan diri.


sadarkah kita, para pejabat, pemegang kekuasaan pemerintahan,
mereka juga dulunya rakyat seperti kita.
semua yang kini menjabat di atas, dulunya adalah sama. Rakyat.

jika kita ingin membangun Negeri, mari bangunlah diri kita dulu sebagai rakyat.
rakyat yang mandiri, berprestasi dan peduli.

sehingga pada saatnya nanti,
Indonesia akan dipimpin oleh pejabat yang mandiri, berprestasi dan peduli.

bukan oleh pemimpin yang menyusahkan rakyat,
yang kinerjanya tak berkualitas dan tak peduli kepada korps lamanya yaitu Rakyat.

mari mandiri, berprestasi dan lebih peduli.

_semoga bermanfaat,
*jika tak menyulitkan, silakan disebarluaskan.
jika semakin bermanfaat, semoga jadi amal ibadah anda juga.
thanks :)

1 komentar:

  1. great bang,., ane setuju banget,.emang kalo mau ngubah yang atas, bukan dirontokin yang atas, tapi dari yang bawah,.. paling simple ya dari diri sendiri, memang butuh waktu lama tapi perubahannya pasti..

    BalasHapus