terus berusaha membakar keingintahuan dan meliarkan ide-ide tentang ke-Indonesia-an buat lucu-lucuan aja. karena hidup hanyalah permainan, mari bermain dengan penuh bahagia.
Jumat, 20 Januari 2012
Semakin beningnya cermin DPR
Saya tunggu hingga isu berakhir tentang ruang rapat banggar, toilet DPR, parkir motor DPR,
ternyata fakta yang terjadi benar2 membuat saya senang.
rakyat, atau mahasiswa lebih tepatnya, tak lagi bereaksi lebay
seperti saat isu pembangunan gedung DPR yang baru.
ya memang, secara nilai rupiah,
ketiga isu terbaru tentu jelas berbeda dengan isu pembangunan gedung DPR.
tapi setidaknya, reaksi yang terjadi benar2 jauh dari ke-lebay-an yang saya bayangkan.
apa ini tanda rakyat sudah mulai menerima DPR sebagai cermin pribadi mereka?
hahaha....
proyek-proyek DPR yang serba menggelembung itu
sebagai cermin rakyatnya yang suka menggelembungkan dana kegiatan.
tak usah jauh-jauh,
cerita pengalaman pribadi saya saja,
ketika menyusun anggaran kegiatan OSIS, Pramuka dan lain sebagainya,
sering kali saya melakukan mark-up anggaran
yang tidak lain tujuannya untuk mengantisipasi jika terjadi kekurangan dana.
jumlah peserta kegiatan menggunakan angka optimal,
dekorasi dokumentasi menggunakan estimasi maksimal,
konsumsi jumlahnya dilebihkan sedikit supaya jangan sampai kurang,
biaya sewa ruang dianggarkan tinggi takut ada petugas ruangan yang luput dianggarkan transportnya.
ya, sekilas itu normal.
normal bagi orang-orang yang sudah terbiasa me mark-up anggaran.
namun kenyataannya,
uang kegiatan selalu lebih dan hasilnya kami bagikan sesama panitia
baik itu dalam bentuk uang tunai maupun berupa makan-makan bersama.
jelas anggaran tsbt sebetulnya bukan untuk itu.
sebuah bentuk korupsi yang "wajar" untuk taraf siswa SMP/SMA.
mungkin mahasiswa-pun sering melakukan ini,
entahlah, masa mahasiswa saya habis untuk berdagang, jadi lupa berorganisasi.
hahaha....
ketika kebiasaan ini terbawa hingga ke pekerjaan,
maka yang terjadi, anda bisa perkirakan sendiri.
jadi tak heran kalau DPR yang penghasilannya sebesar itu,
usianya setua itu,
pengalamannya sebanyak itu,
kebiasaannya sekuat itu,
hasilnya, ya muncul isu-isu itu.
ya patutlah,
saya kan seperti ini....... ya wakilnya seperti itu.
makin bening sekali cermin DPR itu...
hahaha.....
semoga kedepannya saya bisa berbenah diri,
supaya apa yang saya lihat di cermin DPR makin ganteng, bersih dan terbuka.
tak ada lagi mark-up anggaran.
kalaupun "terpaksa" ada,
ya seperti mark-up nya siswa SMA saja lah,
alasannya "takut kegiatan berhenti di tengah jalan gara2 anggaran udah habis tanpa sisa"
bukan "takut kegiatan jalan-jalannya berhenti karena udah ga ada sisa anggaran"
peace (^.^)V
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hahahahahahaha
BalasHapustulisannya sangat bagus dan sangat "MENGGEDOR" nurani
hahahaha... mantap gan :D
BalasHapusngaca???..mksi gan ...introspeksinya...salut
BalasHapusjadi mikir, makasih
BalasHapus